Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kongsi Boy Thohir dan TP Rachmat PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) mencatatkan penyusutan laba bersih sebesar 27,91% secara year on year, menjadi US$14,84 juta pada semester I/2025.
Melansir laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2025, ESSA turut mencatatkan pelemahan pendapatan sebesar 9,24% YoY, dari US$151,61 juta pada semester I/2024 menjadi US$137,58 juta pada paruh pertama 2025.
Penjualan ESSA terutama ditopang oleh penjualan segmen amonia yang mencatatkan penjualan hingga US$116,10 juta pada semester I/2025. Torehan itu mencerminkan 84,37% dari total pendapatan ESSA. Sisanya, sebesar US$21,47 juta dikontribusikan oleh segmen elpiji dan jasa pengolahan.
Pelemahan pendapatan ESSA, nyatanya mendorong beban pokok pendapatan perseroan sebesar 0,03% YoY menjadi US$99,50 juta pada enam bulan pertama 2025 dari US$99,46 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan begitu, ESSA turut mencatatkan penyusutan laba kotor sebesar 26,95% YoY menjadi US$38,08 juta pada kuartal II/2025, dari US$52,14 juta pada Juni 2024.
Setelah dikurangi berbagai pajak dan beban pokok pendapatan, ESSA mencatatkan laba bersih yang turut menyusut 27,91% YoY dari US$20,59 juta pada semester I/2024 menjadi US$14,84 juta pada periode yang sama tahun 2025.
Baca Juga
Presiden Direktur ESSA Kanishk Laroya menerangkan, pada paruh pertama 2025, perseroan dihadapkan pada kondisi pasokan gas yang lebih rendah dan tidak konsisten.
Selain itu, ESSA juga dihadapkan pada kondisi pasar amonia yang lesu. Termasuk di dalamnya harga amonia yang lebih rendah, serta dipengaruhi oleh pasokan gas amonia yang menurun akibat pekerjaan pemeliharaan bertahap di pemasok gas hulu, yang berdampak pada produksi amonia.
"Kami optimistis bahwa paruh kedua 2025 akan memberikan hasil yang lebih kuat seiring normalisasi pasokan gas dan harga amonia yang mulai pulih sejak Juni," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
Adapun ESSA mampu meraup aset sebesar US$638,94 juta pada kuartal II/2025. Sementara liabilitas ESSA mencapai US$91,05 juta.
Ekuitas emiten sektor bahan baku, khususnya di industri kimia ini pun mencapai US$547,89 juta pada periode yang berakhir 30 Juni 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.