Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap Tren Bullish IHSG Mampu Cetak All Time High Lagi?

IHSG dalam tren bullish, naik 7,92% sebulan terakhir. Katalis positif seperti kebijakan suku bunga BI dan aliran dana domestik mendukung potensi rekor baru.
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat berada pada tren bullish selama satu bulan terakhir, dengan meningkat 7,92%. Sejumlah katalis diperkirakan akan membuat gerak IHSG semakin bullish dan menembus rekor baru. 

Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka naik 34,99 poin atau 0,48% ke level 7.379,73 pada Rabu (23/7/2025). Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.266,7 triliun.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,72% ke level 7.344,73 pada Selasa (22/7/2025). IHSG parkir di zona merah setelah reli 11 hari berturut-turut ditutup menguat sepanjang 7-21 Juli 2025.

Sebagai informasi, IHSG sempat berada pada rekor tertingginya tahun ini pada level 7.457 pada sesi perdagangan intraday kemarin. Meskipun demikian, IHSG belum dapat menyentuh rekor all time high (ATH) pada 7.910 sepanjang tahun ini.

Equity Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan IHSG menunjukkan reli yang cukup solid dan sempat menyentuh rekor tertingginya di tahun ini.

Gerak bullish IHSG ini didorong oleh sejumlah katalis positif seperti kepastian arah kebijakan suku bunga BI, meredanya tensi tarif AS, dan aliran dana domestik yang konsisten masuk ke saham big caps.

“Tetapi secara teknikal, setelah kenaikan tajam seperti ini, wajar kalau pasar mengalami fase konsolidasi atau bahkan aksi profit taking dalam jangka pendek,” kata Felix, Selasa (22/7/2025).

Felix melanjutkan, untuk menjaga tren bullish tetap berlanjut, menurutnya pasar membutuhkan katalis lanjutan. Katalis tersebut misalnya data ekonomi makro yang lebih kuat seperti PDB kuartalan, inflasi yang terjaga, dan sinyal pemangkasan suku bunga lanjutan dari The Fed. 

Adapun menurut Felix, Panin Sekuritas saat ini belum melakukan revisi target IHSG di akhir tahun.

“Namun, dengan asumsi kestabilan rupiah dan lanjutan akomodasi kebijakan moneter, ruang penguatan tetap terbuka,” ujarnya. 

Di tengah euforia ini, kata Felix, investor tetap disarankan disiplin dengan strategi investasinya. Menurutnya, investor dapat mulai mengunci sebagian profit di saham yang sudah naik tinggi, sambil tetap pegang saham dengan fundamental kuat dan valuasi menarik.

Sementara itu, Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan kembalinya dana asing dapat semakin memperkuat tren bullish IHSG. 

“Kenaikan saat ini didorong oleh aksi akumulasi lokal ke emiten konglomerasi, small-midcap ataupun papan pengembangan,” tuturnya. 

Menurut Ekky, jika tren positif berlanjut dan dana asing kembali masuk ke saham bluechip yang lagging, maka penguatan tren IHSG bisa berlanjut.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro