Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan sejumlah emiten konglomerat tercatat menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat fase bullish. Lalu, masih adakah saham konglomerat yang menarik untuk dicermati?
Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topang menjelaskan secara umum, saham-saham emiten konglomerasi menjadi penopang IHSG dalam fase bullish beberapa hari terakhir.
“Sentimen positif turut didorong oleh peluang masuknya kembali beberapa saham konglomerasi ke dalam indeks MSCI, yang memperkuat ekspektasi investor,” kata Ekky, Jumat (18/7/2025).
Selain itu, lanjutnya, prospek bisnis emiten konglomerasi masih solid, mengingat banyaknya sektor strategis yang mereka garap, mulai dari ritel, properti, tambang, hingga transportasi.
Ekky juga menyebut pemulihan konsumsi dan investasi dalam negeri menjadi katalis penting bagi peningkatan kinerja multi-sektor tersebut, seiring dengan membaiknya likuiditas pasar akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Di sisi lain, menurutnya beberapa saham konglomerasi juga masih memiliki valuasi yang relatif murah, karena belum sepenuhnya pulih sejak koreksi tahun lalu.
Baca Juga
“Tak hanya itu, potensi aksi korporasi seperti IPO anak usaha, spin-off, atau merger strategis juga bisa menjadi pendorong kenaikan valuasi dalam jangka menengah,” tutur Ekky.
Namun, lanjutnya, tantangan bagi emiten-emiten tersebut tetap ada. Tantangan tersebut seperti struktur usaha yang kompleks dalam konglomerasi, terkadang akan menimbulkan ketidaksesuaian antara pertumbuhan pendapatan anak usaha dengan laba bersih induk.
Selain itu, praktik tata kelola perusahaan dan keterbukaan informasi masih menjadi sorotan, terutama bagi grup yang memiliki banyak entitas anak yang tidak tercatat di bursa.
Sentimen selektif terhadap sektor tertentu dalam portofolio konglomerasi, seperti properti atau logistik, menurutnya juga bisa mempengaruhi persepsi pasar terhadap keseluruhan entitas holding-nya.
Adapun untuk rekomendasi emiten-emiten konglomerasi ini, menurutnya saham PTRO cukup menarik untuk diperhatikan. Hal ini mengingat adanya kontrak baru senilai Rp3,5 triliun dan momentum penguatan teknikal yang cukup kuat.
Ekky melihat PTRO berpotensi melanjutkan penguatan ke level Rp4.400, dengan target jangka menengah di Rp5.000.
Opsi lainnya menurut Ekky adalah BRMS, yang sedang dalam tren bullish, ditopang oleh prospek kenaikan harga emas dan pengembangan proyek baru. Target teknikal saham BRMS berada di area psikologis Rp500, dengan potensi lanjutan ke Rp575.
Selain itu, menurutnya saham RATU juga bisa menjadi pilihan menarik, dengan target swing berada di kisaran Rp9.300, terutama jika volume pembelian meningkat dalam waktu dekat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.