Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham di luar saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) menjadi top leaders sejak awal tahun. Saham-saham tersebut seperti CASA, BNLI, hingga SMMA.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan saham-saham di luar big caps yang menjadi top leaders ini beberapa di antaranya tidak likuid.
“Harus selektif ya, karena terdapat yang likuid dan tidak likuid,” kata Nafan, awal pekan ini.
Sementara itu, dari sisi fundamental, menurutnya investor harus mencermati kinerja yang solid, dan prospek perusahaan yang prospektif ke depannya.
Investor juga menurutnya harus menerapkan risiko manajemen yang efektif saat ingin mengoleksi saham-saham top leaders ini. Hal ini agar kinerja portofolio investor dapat berkelanjutan ke depannya.
Adapun Nafan memberikan rekomendasi hold untuk CASA. Nafan memberikan target price sebesar Rp965 per saham untuk perusahaan pembiayaan ini.
Baca Juga
Di sisi lain, nafan mencermati saham Grup Sinarmas SMMA tercatat tidak likuid.
Untuk saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI), Nafan mencermati secara teknikal saham milik Bangkok Bank ini sudah mengalami overbought atau kelebihan beli.
“BNLI sudah overbought, saya tekankan agar investor mencermati, sahamnya sudah di pucuk atau tidak, atau sudah overbought atau tidak, likuid atau tidak. Kemudian untuk CASA sudah mulai sideways,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga penutupan 2 Juli 2025, sejumlah saham di luar Big Caps tercatat menjadi top leaders.
Saham CASA misalnya telah naik 64,60% sejak awal tahun dan memberikan dorongan sebesar 15,61 poin ke IHSG.
Lalu saham BNLI telah naik 183,6% sejak awal tahun, dan memberikan dorongan 15,33 poin ke IHSG.
Adapun saham SMMA naik 6,16% dan memberikan dorongan 7,43 poin ke IHSG.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.