Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan Special Award dalam gelaran Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025).
PNM menyabet predikat The Most Sustainable Microfinance & SME Empowerment dalam BIA 2025 karena mampu mengoptimalkan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, sampai dengan pertengahan Maret 2025, terdapat total 15,4 juta nasabah PNM yang aktif dan berada hampir di seluruh wilayah Indonesia.
“Dan ini masuk tahun kesepuluh program Mekaar, dan transformasi besar kami adalah masuk ke segmen ultra mikro segmen unbankable bahkan segmen invisible karena mereka baru mau mulai, baru mau berani usaha,” ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi pada Maret 2025.
PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015. Layanan PMN Mekaar fokus kepada perempuan pelaku usaha mikro dengan kondisi keluarga yang memiliki indeks pendapatan per kapita maksimal US$1,99 per hari atau Rp800.000 per bulan, serta memenuhi indeks rumah atau cashpoor index house.
Arief memetakan bahwa sebesar 15,4 juta nasabah Mekkar dikelompokkan dalam 890.000 kelompok dan hadir di 6.165 kecamatan dari sekitar total 7.500 kecamatan di Indonesia. Nasabah ini dijangkau di 452 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Jadi belum Indonesia, tapi minimal merepresentasikan Indonesia. Karena kalau saya hitung jika jumlah penduduk Indonesia 284 juta, perempuannya misalkan 150 juta, berarti 1 dari 10 perempuan di Indonesia adalah nasabah PNM Mekaar,” pungkas Arief.
Dari sisi kinerja keuangan, PNM dan entitas anak mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp1,49 triliun per 31 Desember 2024. Perolehan ini melonjak signifikan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya yang membukukan laba senilai Rp1,64 triliun.
Kenaikan laba sejalan dengan pendapatan dan beban bunga dan syariah bersih mencapai Rp13,37 triliun atau naik 9,64% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp10,55 triliun.
Hingga akhir tahun lalu, jumlah penyaluran pembiayaan PNM secara konsolidasi mencapai Rp73,93 triliun dengan jumlah nasabah pembiayaan mencapai sebanyak lebih dari 15,4 juta nasabah. Sementara itu, jumlah kantor layanan mencapai sebanyak 4.675 diikuti wilayah pembiayaan yang mencakup 451 kabupaten/kota dan 6.165 kecamatan di 36 provinsi.
Dari sisi neraca keuangan, PNM memiliki total ekuitas senilai Rp10,55 triliun per 31 Desember 2024 atau menguat 16,45% YoY dari sebelumnya Rp9,06 triliun. Lebih lanjut, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp44,8 triliun sampai dengan akhir 2024.
Adapun kas dan setara kas dari entitas anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini melonjak 98,71% YoY menjadi Rp3,71 triliun dari tahun sebelumnya yang meraih Rp1,87 triliun.
Bisnis Indonesia Group kembali menyelenggarakan BIA 2025 dengan mengusung tema Resilience Towards Uncertainty. Acara yang memasuki tahun penyelenggaraan ke-23 tersebut menandai apresiasi tertinggi bagi pelaku usaha yang mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi global.
Pada tahun ini, BIA 2025 menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan berkinerja terbaik dari berbagai kategori industri, yakni 39 kategori emiten non-bank dan 7 kategori perbankan.
Ajang yang dimulai sejak 2002 ini bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. Penentuan korporasi yang layak menerima penghargaan BIA adalah poin esensial sekaligus substansial. Untuk itu, penyelenggaraan BIA melibatkan panel dewan juri independen yang berpengalaman.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari Wimboh Santoso (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022), Mardiasmo (Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2014-2019), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019), dan Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan/KSSK Periode 2008-2009).