Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) Pasang Harga IPO Rp160 hingga Rp180 per Saham

PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) menggelar penawaran umum perdana saham atau IPO dengan membidik dana maksimal Rp208,8 miliar.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan distributor produk-produk XLSmart, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) menggelar penawaran umum perdana saham atau IPO dengan membidik dana maksimal Rp208,8 miliar. 

Merujuk prospektus yang dikutip Selasa (24/6/2025), Prima Multi Usaha Indonesia menawarkan saham sebanyak 1,16 miliar dalam initial public offering (IPO). Saham itu memiliki nilai nominal Rp50 per saham dan setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

“Harga penawaran sebesar Rp160 hingga Rp180 per saham,” tulis manajemen perseroan dalam prospektus. 

Dengan demikian, Prima Multi Usaha Indonesia berpotensi menggalang dana Rp185,6 miliar—Rp208,8 miliar dari IPO. 

Prima Multi Usaha Indonesia merupakan perusahaan distributor untuk produk dari XLSmart. PMUI awalnya adalah sebuah toko kecil yang bergerak di bidang usaha telepon seluler dengan melakukan penjualan telepon seluler bekas, simcard dan aksesoris telepon ke ritel dengan skala kecil pada 1998. 

Dalam rentang waktu 1999–2001, Prima Multi Usaha Indonesia mengembangkan usahanya dari awalnya hanya memiliki satu toko kecil di Cirebon menjadi 11 toko di Cirebon. Pada 2002 – 2006, PMUI mulai menjadi distributor Telkomsel, Indosat, Fren dan Esia. 

Pada 2007, Prima Multi Usaha Indonesia mulai menjadi distributor XL dengan wilayah pertamanya di Cirebon. Pada 2011, PMUI resmi berbentuk Perseroan Terbatas atau PT dan mengembangkan wilayah distribusinya ke Sumatra. 

Saat ini, Prima Multi Usaha Indonesia tidak hanya menjadi distributor dari XL tetapi juga melakukan penjualan aksesoris dari ponsel, seperti kabel data, charger, powerbank, headset, dan speaker bluetooth dengan merek Philips dan Vdenmenv, serta memiliki entitas anak dan cucu usaha yang menjalani distribusi untuk produk fast moving consumer goods (FMCG). 

Prima Multi Usaha Indonesia merupakan induk usaha PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) yang listing di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2023. Dua perusahaan tersebut dikendalikan oleh Rudy Susanto Wijaya. 

Rencana Penggunaan Dana IPO PMUI

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO Prima Multi Usaha Indonesia akan digunakan untuk dua pos utama. Pertama, sekitar 26,76% akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan milik pihak afiliasi perseroan yaitu Agus Susanto yang merupakan direktur utama sekaligus pemegang saham perseroan. Tanah dan bangunan tersebut berlokasi di Jl. Tuparev No. 87 A, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Kedua, sekitar 29,73% akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada Perusahaan Anak, PT Graha Prima Mentari Tbk. dengan suku bunga pinjaman 9% dan jangka waktu pinjaman 5 tahun. 

Selanjutnya, mengingat rencana ekspansi yang akan dilakukan Perseroan setelah penawaran umum, dana yang dikembalikan dari pelunasan pinjaman akan dimanfaatkan sebagai modal kerja, khususnya untuk mendukung pengembangan usaha.

Pinjaman yang diberikan tersebut kemudian akan digunakan oleh PT Graha Prima Mentari Tbk. untuk pembelian tanah yang memiliki sumber mata air untuk keperluan pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), melunasi utang pokok kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.,  pembelian mesin yang akan digunakan untuk melakukan produksi pabrik AMDK, dan modal kerja.

“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan berupa pembelian persediaan.”

Prima Multi Usaha Indonesia memiliki total aset Rp267,25 miliar pada 2024. Sementara itu, total liabilitasnya Rp13,7 miliar dan ekuitasnya Rp253,55 miliar. 

Perseroan membukukan penjualan neto Rp3,09 triliun pada 2022, Rp3,48 triliun pada 2023, dan Rp3,22 triliun pada 2024. Dari situ laba bersih Prima Multi Usaha Indonesia tercatat meningkat signifikan dari Rp24,66 miliar pada 2022 menjadi Rp49,46 miliar pada 2024. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper