Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah altcoin melemah terdampak kekhawatiran konflik Israel-Iran, pelemahan ini membuat investor mesti lebih selektif jika ingin masuk ke pasar kripto.
Ether dan Solana memimpin penurunan mata uang kripto karena kekhawatiran terhadap meningkatnya konflik di Timur Tengah membuat investor menjauh dari aset berisiko.
Ether, mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan nilai pasar setelah Bitcoin, anjlok hingga 8% sebelum akhirnya mereda. Solana sempat anjlok lebih dari 7%, sementara penurunan Cardano mencapai 8,5%. Semua token mengalami reli pada hari Senin.
Bitcoin, yang menyumbang lebih dari 60% nilai pasar sektor aset digital, merosot sekitar 3,8% menjadi US$104.743. Mata uang kripto ini telah turun dalam enam dari tujuh hari terakhir.
"Penurunan harga altcoin saat ini mencerminkan campuran ketidakpastian ekonomi makro dan dinamika pasar," kata Vincent Liu, Kepala Investasi perusahaan investasi kripto Kronos Research, dilansir dari Bloomberg, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, penurunan Bitcoin baru-baru ini dan meningkatnya ketegangan geopolitik, seperti perkembangan kebijakan luar negeri AS baru-baru ini, berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Baca Juga
Lebih dari US$230 juta dari apa yang disebut posisi kripto panjang dilikuidasi dalam 12 jam terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Coinglass.
Kekhawatiran investor bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat memicu keterlibatan AS yang lebih langsung, mendorong penurunan saham dan aset berisiko lainnya.
Penjualan mata uang kripto tampaknya menjadi pukulan lain terhadap narasi bahwa Bitcoin adalah tempat berlindung dari kekacauan. Bitcoin dan token lainnya anjlok pada akhir minggu lalu ketika Israel melancarkan serangan udara ke Iran.
RUU stablecoin utama yang diharapkan akan diajukan untuk pemungutan suara di Kongres hari ini dapat meringankan atau memperburuk tekanan pada pasar kripto, kata para pedagang.
"Selain pengurasan likuiditas, kami melihat sedikit pengurangan risiko secara menyeluruh terhadap katalis utama minggu ini, termasuk pemungutan suara RUU hari ini, keputusan FOMC besok, dan ketegangan Iran yang sedang berlangsung," kata Joshua Lim, Kepala Pasar Global di FalconX.
Adapun, menghadapi dunia investasi aset kripto yang sangat dinamis, screener crypto menjadi salah satu alat penting untuk membantu investor dan trader menyaring, memantau, dan menganalisis aset crypto berdasarkan kriteria tertentu seperti harga, volume perdagangan, dan kapitalisasi pasar.
Dengan screener crypto, pengguna dapat menyortir ratusan aset kripto secara cepat, menghemat waktu, dan mengambil keputusan berbasis data.
Dikutip dari Pintu Academy, platform edukasi aplikasi Pintu, terdapat beberapa jenis screener crypto yang bisa dimanfaatkan, di antaranya Basic Screener untuk pemula dan profesional, Chart Pattern Screener yang berfokus pada indikator teknikal, Screener DEX untuk aset di decentralized exchange, serta Screener On-Chain untuk visualisasi data on-chain.
Masing-masing screener memiliki fitur unggulan seperti pembaruan data real-time, pemberitahuan harga tertentu, dan analisis berbasis data. Namun, penting bagi pengguna untuk memilih platform screener yang sesuai dengan kebutuhan investasi mereka, seperti CoinMarketCap, TradingView, altFins, DEX Screener, Bubble Maps, dan Arkham Intel.