Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Naik Kelas Emiten Emas PSAB-ARCI ke Papan Utama

Emiten emas PSAB dan ARCI memiliki peluang naik kelas terdorong sentimen reli harga ke Papan Utama.
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Reli harga emas sejak awal tahun telah memberikan serentetan keuntungan bagi saham tambang emas. Tidak terkecuali bagi saham tambang emas di Papan Pengembangan Bursa. Oleh sejumlah analis, saham tambang emas di papan sekunder dinilai punya potensi ’naik kelas’ dengan angin segar penguatan harga emas.

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) misalnya, berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$11,45 juta pada kuartal I/2025. Angka itu melesat 412,40% year on year (YoY) dari torehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,23 juta.

Begitu pula dengan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) yang berbalik untung pada kuartal I/2025. Torehan laba bersihnya bahkan melesat 226,45% YoY menjadi US$10,13 juta pada kuartal I/2025 dari merugi US$4,18 juta.

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menerangkan, kedua emiten tambang emas pada Papan Pengembangan memiliki potensi naik ke Papan Utama di tengah penguatan harga emas. Terlebih lagi, kedua emiten itu bisa menjadi alternatif lain di luar nama-nama penambang besar seperti ANTM, MDKA, hingga BRMS.

”Valuasi yang masih relatif murah dan peluang pertumbuhan yang besar membuat saham seperti PSAB dan ARCI bisa tergolong lebih menarik dibandingkan saham emas first liner gold stock, terutama bagi mereka yang mencari potensi upside lebih tinggi,” katanya, Jumat (13/6/2025). 

Miftahul menilai, di tengah reli harga emas, konsistensi menjaga kinerja keuangan dan meningkatkan portofolio bisnis menjadi kunci ’naik kelas’ bagi emiten-emiten ini. Dia menilai, proyek Doup PSAB akan memberikan peluang pertumbuhan yang lebih baik ke depannya. 

Adapun proyek Doup milik PSAB diestimasikan rampung pada 2026. Saat proyek beropersi komersial, PSAB diharapkan dapat membukukan tambahan pendapatan sekitar US$3 miliar dengan asumsi keyakinan harga emas tetap menguat nantinya. 

“Kalau bicara prospek jangka panjang, kami kira PSAB punya peluang lebih besar untuk naik kelas ke Papan Utama, terutama jika mereka bisa menjaga kinerja keuangan tetap solid dan memperluas kontribusi dari proyek barunya,” lanjutnya. 

Sementara itu, ARCI juga disebut memiliki potensi serupa. Akan tetapi, Miftahul memberikan catatan berupa konsistensi kinerja ARCI yang mesti dipertahankan perseroan.

Miftahul merekomendasikan saham PSAB dan ARCI masing-masing dengan target Harga Rp600 dan Rp535. Analis Kiwoom Sekuritas itu merekomendasikan hold untuk kedua saham ini.

Senada, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Devi Harjoto menyebut, pendapatan ARCI dan PSAB diproyeksi bakal tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan, sejalan dengan peningkatan harga emas global yang bakal berpengaruh terhadap harga jual rata-rata (ASP). Hal ini yang dinilai oleh Devi bakal memberikan potensi bagi ARCI dan PSAB untuk masuk ke Papan Utama.

Selain itu, target PSAB untuk memproduksi 100.000 ons emas pada 2025 bakal menurunkan cash cost dan mendorong efisiensi. Hal itu yang dinilai bakal berdampak positif terhadap pendapatan perseroan pada 2025.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper