Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Melejit, TLDN Kejar Momentum Percepat Ekspansi

Ruang pertumbuhan kinerja emiten sawit terbuka lebar jelang paruh akhir 2025, seiring tren kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).
Warga menunjukan buah kelapa sawit beraktivitas di area kebun kelapa sawit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P
Warga menunjukan buah kelapa sawit beraktivitas di area kebun kelapa sawit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Ruang pertumbuhan kinerja emiten sawit terbuka lebar jelang paruh akhir 2025, seiring tren kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO). PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menjadi salah satu contoh emiten yang memanfaatkan momentum tersebut lewat percepatan realisasi ekspansi bisnis.

Head of Corporate Finance and Strategy TLDN Wasisto Budi Sulistio menjelaskan harga CPO akan dibayangi suplai CPO global yang diprediksi menurun, padahal permintaan dipercaya meningkat, seiring perbaikan kondisi perekonomian negara-negara eksportir maupun importir CPO.

Bagi emiten yang tidak memiliki penjualan ekspor seperti TLDN, sentimen positif juga datang dari dalam negeri, tepatnya buah penguatan permintaan di tahun ini karena kebijakan peningkatan persentase biodiesel dari 40% menjadi 50%.

"Kami optimistis kinerja finansial dan operasional tahun ini masih dapat tumbuh positif, seiring tren kenaikan harga CPO. Kami memprediksi harga CPO global berada di kisaran RM3.700–RM4.200 per metrik ton sampai dengan akhir tahun ini, alias cenderung lebih menguat ketimbang tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Sabtu (14/6/2025). 

Wasisto mengakui dinamika perekonomian dalam negeri yang cenderung melemah menjadi salah satu sentimen pemberat. Pada kuartal I/2025 ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan realisasi di periode sama tahun sebelumnya sebesar 5,11% yoy. 

Namun, di tengah kondisi menantang pun TLDN masih mampu mencetak pertumbuhan sepanjang periode Januari-Maret 2025, dengan realisasi laba bersih sebesar Rp218,92 miliar, tumbuh 212% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp70,25 miliar. 

Kinerja positif tersebut utamanya disebabkan tingginya harga jual rata-rata baik CPO, maupun palm kernel (PK), serta volume penjualan CPO yang juga meningkat.

"Ke depan, kami optimistis konsumsi rumah tangga akan membaik, seiring dengan rencana pemerintah yang akan mempercepat penyaluran belanja negara sebagai upaya menata kembali pengeluaran agar lebih fokus pada hal-hal yang menghasilkan dampak ekonomi," ungkapnya.

Oleh karena itu, untuk menyambut beragam peluang positif di semester II/2025, TLDN mengeoptimalkan realisasi belanja modal (capex) yang dianggarkan lebih dari Rp500 miliar pada tahun ini. 

Besaran capex tersebut utamanya dialokasikan untuk akuisisi perusahaan kelapa sawit, pembangunan kernel crushing plant dan biogas power plant kedua di Kutai Timur, serta pemeliharaan infrastruktur dan bangunan di kebun dan pabrik.

Perkembangan terbarunya, pada tanggal 22 April 2025 lalu telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBB) antara TLDN dengan PT REA Kaltim Plantations, sehubungan dengan rencana akuisisi 100% saham pada PT Cipta Davia Mandiri. 

Total nilai keseluruhan atas rencana transaksi tersebut sekitar Rp160–Rp210 miliar. 

Adapun, PT Cipta Davia Mandiri mengelola sekitar 3.100 hektare perkebunan kelapa sawit. Sehingga, setelah akusisi resmi dilakukan, lahan tertanam yang dimiliki oleh PT Teladan Prima Agro Tbk akan bertambah menjadi sekitar 63.500 hektare.

"Rencana aksi korporasi yang dilakukan oleh TLDN ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan kinerja operasional, menambah aset, serta sebagai salah satu rencana pengembangan usaha jangka panjang perusahaan," jelas Wasisto. 

Rencana transaksi berdasarkan PJBB ini merupakan transaksi bersyarat, dengan pemenuhan pelaksanaan serta nilai transaksi akan dipertimbangkan dan ditentukan setelah persyaratan pendahuluan terpenuhi. 

Tanggal penyelesaian atas rencana transaksi akan disepakati kemudian oleh para pihak terkait setelah kewajiban yang tertuang pada PJBB telah terpenuhi.

Sekadar info, saat ini TLDN mengoperasikan 6 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas produksi 335 ton tandan buah segar (TBS) per jam, satu pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 100 ton PK per hari, serta 18 tangki penyimpanan dengan kapasitas total 43.500 ton, dilengkapi dengan 2 fasilitas bulking

TLDN juga memanfaatkan TLDN Productivity Technology Science (TPTS). Pemanfaatan TPTS sebagai implementasi precision agriculture yang telah dimulai sejak 2022 dan hingga saat ini telah mencakup 100% area kebun inti dan plasma. 

"Pabrik-pabrik kami mengolah TBS menjadi minyak sawit mentah, inti sawit, dan minyak inti sawit. Sementara TPTS mampu memantau indeks kesehatan tanaman yang bertujuan menjaga dan meningkatkan produktivitas perkebunan. Melalui upaya-upaya itu, kami optimistis produksi TBS dan CPO pada tahun ini tumbuh 5%-10% secara tahunan," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper