Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneropong Potensi Panen Dividen MIND ID dari ANTM, PTBA, dan TINS

Perusahaan holding BUMN pertambangan, MIND ID bakal panen dividen dari tiga emiten tambang ANTM, PTBA, dan TINS yang menggelar RUPST pada hari ini.
Dionisio Damara Tonce, Ana Noviani
Kamis, 12 Juni 2025 | 08:39
Logo Mind ID/dok.website
Logo Mind ID/dok.website

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan holding BUMN pertambangan, MIND ID bakal panen dividen dari tiga emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Timah Tbk. (TINS). Ketiganya bakal menggelar RUPS pada Kamis (12/6/2025). 

MIND ID tercatat menjadi pemegang saham pengendali ketiga emiten tambang tersebut. Kepemilikan saham MIND ID di PTBA mencapai 65,93% dan masing-masing 65% di ANTM dan TINS. 

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, tiga emiten anak usaha MIND ID itu akan membahas agenda penggunaan laba bersih tahun buku 2024. Agenda yang dimaksud mengarah pada kebijakan dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan. 

Berkaca pada tahun buku 2023, PTBA membagikan 75% laba sebagai dividen, sedangkan rasio dividen ANTM mencapai 100%. Berbanding terbalik, TINS tidak membagikan dividen lantaran membukukan rugi bersih Rp449 miliar pada 2023. 

Pada 2024, ketiga emiten tambang BUMN kompak membukukan laba bersih. Hanya PTBA yang laba bersihnya turun akibat mendinginnya harga batu bara. 

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih PTBA tercatat turun Rp1 triliun dari Rp6,1 triliun pada 2023 menjadi Rp5,1 triliun pada 2024. Dengan kata lain, PTBA membukukan penurunan laba bersih sebesar 16,39% year-on-year (YoY). 

Sementara itu, emiten tambang emas PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,64 triliun pada 2024, naik 18,5% YoY dibandingkan dengan laba bersih 2023 sebesar Rp3,07 triliun. 

Adapun, TINS berbalik untung pada 2024. Sepanjang tahun lalu, TINS membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun atau berbalik dari tahun sebelumnya yang mencetak kerugian senilai Rp449,67 miliar.  

Kinerja positif itu didukung oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp10,86 triliun, meningkat 29,37% year on year (YoY). Adapun, beban pokok pendapatan hanya meningkat 1,29% secara tahunan menjadi Rp8,03 triliun.

Dengan asumsi rasio dividen 100% diterapkan oleh PTBA, ANTM, dan TINS, MIND ID berpotensi mengantongi aliran dividen bernilai triliunan rupiah. 

Setoran dividen PTBA ke MIND ID berpotensi mencapai Rp3,36 triliun. Sementara itu, ANTM berpotensi membayar dividen ke MIND ID sebesar Rp2,36 triliun, dan TINS berpeluang menyetor Rp773,5 miliar kepada MIND ID. 

Dengan demikian, total dividen maksimum yang dapat diterima MIND ID dari tiga emiten tersebut mencapai Rp6,49 triliun dari laba bersih 2024. 

Namun, kepastian terkait dengan kebijakan dividen PTBA, ANTM, dan TINS akan ditentukan pada hari ini. Dinamika pun terjadi karena pengelolaan BUMN kini berada di bawah rezim Danantara.

Pada perkembangan lain, RUPST yang digelar oleh MIND ID pada 10 Juni 2025 menyetujui pembagian dividen sebesar 55% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2024 senilai Rp36,5 triliun, yakni menjadi Rp20,1 triliun. Nilai ini meningkat dibandingkan dividen tahun buku 2023 yang sebesar Rp17,14 triliun.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan secara historis ANTM, PTBA, dan TINS cukup royal dalam membagikan dividen. Hal ini pun membuat ekspektasi investor terhadap pembagian dividen 2024 relatif tinggi. 

“Dalam jangka pendek, sentimen ini berpotensi memberikan dorongan positif terhadap harga saham anggota holding MIND ID karena adanya akumulasi menjelang pengumuman dan ex-date dividen,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/6/2025).

Sentimen tersebut juga dinilai berpeluang memberikan efek positif pada indeks saham IDX BUMN 20, terutama 1-2 pekan sebelum jadwal pembagian dividen efektif berlangsung. 

Dari ketiga emiten, saham TINS disebut menarik untuk diperhatikan investor. Selain berpotensi membagikan dividen, stabilitas harga timah dan prospek hilirisasi turut memberikan dukungan terhadap kinerja jangka panjang perseroan.  

“Saat ini, tren harga saham TINS juga mulai menunjukkan stabilisasi,” kata Ekky. 

Menurutnya, jika sentimen positif dividen berlanjut, target kenaikan harga saham TINS diestimasikan berada di kisaran Rp1.400-Rp1.500 per saham. Hal itu sejalan dengan optimisme terhadap sektor tambang dan strategi jangka panjang MIND ID. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper