Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli melakukan perombakan susunan komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, Rabu (11/6/2025).
Dalam keterangan resminya, RUPST BELI menyetujui untuk melakukan perubahan susunan komisaris perseroan. BELI mengangkat Imron Hendrata sebagai Wakil Komisaris Utama perseroan yang baru.
Selain itu, BELI juga menyetujui pengunduran diri Honky Harjo dan Raden Pardede sebagai Komisaris perseroan.
Selain itu, pada RUPSLB yang dilaksanakan hari ini, BELI juga mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham independen untuk rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam rangka program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (management and employee stock option plan atau MESOP).
Sebagaimana diketahui, BELI akan melaksanakan MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4 miliar saham atau sebesar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Manajemen BELI mengatakan pada 2025 ini perseroan akan terus berinovasi dan membuka berbagai potensi sinergi dalam ekosistem untuk mendorong pertumbuhan organik, selain juga menargetkan peningkatan kinerja profitabilitas lebih lanjut melalui efisiensi dan inovasi teknologi yang berkelanjutan.
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menjelaskan fokus disiplin BELI pada efisiensi biaya dan strategi optimalisasi berkelanjutan pada bauran kategori produk selama beberapa tahun terakhir telah menempatkan perseroan pada posisi yang lebih kuat dan lebih fleksibel.
“Sehingga memungkinkan kami untuk lebih leluasa dalam menyeimbangkan pertumbuhan usaha dan marjin yang sehat,” ujar Kusumo, Rabu (11/6/2025).
Dia melanjutkan melalui penerapan strategi omnichannel yang tepat sebagai solusi, program loyalitas sebagai peningkatan ekosistem, dan kemampuan distribusi BELI yang terus berkembang, perseroan yakin berada di posisi yang baik untuk memberikan kinerja yang positif dan berkelanjutan.
Hal tersebut juga memungkinkan BELI menavigasi perubahan pasar secara efektif dan memberikan nilai jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.