Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaia Artha Sepakati Harga Akuisisi 49,38% Saham Fox Logger (IOTF)

Emiten pelacak GPS otomotif, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger bakal diambil alih oleh PT Gaia Artha Dinamic (GAIA).
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF)  di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Pencatatan perdana saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (6/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelacak GPS otomotif, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan proses akuisisi perseroan oleh PT Gaia Artha Dinamic (GAIA). 

MoU tersebut disepakati oleh GAIA dengan Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono selaku pemegang saham IOTF. Direktur Utama IOTF Alamsyah menerangkan MoU tersebut mengatur tentang harga akuisisi, hingga langkah ke depan atas rencana tersebut.

Merujuk keterbukaan informasi pada 2 Juni 2025, GAIA berencana mengambil alih 2,61 miliar saham IOTF atau setara dengan 49,38% dari total saham beredar IOTF. 

Setelah MoU, Alamsyah menerangkan bahwa tahapan selanjutnya setelah proses penandatanganan harga akuisisi adalah penyelesaian proses due diligence. Kemudian, akan dilanjutkan dengan perumusan dokumen Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB).

”Apabila proses due diligence telah selesai maka akan diikuti dengan penandatanganan dokumen PPJB,” katanya dalam keterbukaan informasi, Selasa (10/6/2025).

Akan tetapi, Alamsyah tidak menerangkan harga akuisisi yang telah disepakati IOTF dengan GAIA pada laporan tersebut.

Di sisi kinerje kauangan, IOTF mencatatkan penjualan sebesar Rp62,95 miliar sepanjang 2024. Capaian itu menyusut 10,74% year on year dibandingkan dengan penjualan pada 2023 sebesar Rp70,53 miliar. Beban usaha IOTF juga meningkat menjadi Rp19,68 miliar pada 2024 dari Rp16,91 miliar pada 2023.

Alhasil, IOTF mencatatkan laba usaha yang menyusut sebesar 59,46% menjadi Rp2,83 miiliar pada 2024 dari Rp7,00 miliar pada 2023.

Setelah dikurangi beban lain-lain dan pajak penghasilan, IOTF hanya mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp325,65 juta. Torehan itu menyusut drastis sebesar 92,13% dari catatan laba bersih perseroan pada 2023 sebesar Rp4,13 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper