Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda (GIAA) Minta Restu Restrukturisasi dan Rombak Pengurus

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan meminta restu pemegang saham untuk menyetujui rencana restrukturisasi dan perubahan pengurus dalam RUPSLB.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan mata acara restrukturisasi dan perubahan pengurus pada akhir Juni 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Senin (9/6/2025), manajemen Garuda Indonesia akan meminta restu pemegang saham untuk menyetujui rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan perseroan.

Pembahasan mata acara ini sehubungan dengan rencana Perseroan untuk mengajukan restrukturisasi penyehatan dalam rangka peningkatan kesehatan finansial dan kinerja.

Selanjutnya, perubahan pengurus tercantum pada mata acara selanjutnya yang merupakan usulan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Mata acara tersebut wajib diputuskan dalam RUPS.

Adapun, RUPS tersebut akan dilaksanakan di Ruang Auditorium, Gedung Manajemen Garuda, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada pukul 14.00 WIB.

Sebelumnya, GIAA dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Danantara, mengenai suntikan dana sekitar US$500 juta atau setara Rp8,15 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS). 

Melansir Bloomberg, Rabu (4/6/2025), kesepakatan dapat tercapai secepatnya pada Juni atau Juli dan akan menjadi bagian dari tahap awal pendanaan yang mungkin dilakukan dalam dua bagian untuk membantu GIAA memperbaiki kondisi keuangannya, kata sumber-sumber Bloomberg, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Sebagian dana tersebut direncanakan akan dialokasikan ke maskapai berbiaya rendah milik Garuda, Citilink, untuk mengoperasikan kembali lebih dari selusin pesawatnya, menurut sumber tersebut. 

Pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan untuk memindahkan kendali atas Citilink ke PT Pertamina, tambah mereka, sembari mengatakan pembicaraan masih berlangsung dan belum ada keputusan final.

Perwakilan Garuda menolak berkomentar mengenai bentuk bantuan keuangan spesifik dari Danantara, dan merujuk pada pernyataan yang disampaikan bulan lalu, yang menyebut aksi korporasi seperti ini sepenuhnya berada di bawah kewenangan para pemegang saham dan pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu, perwakilan Danantara juga menolak memberikan komentar. Pertamina dalam pernyataannya menyebut Kementerian BUMN Indonesia pernah memiliki gagasan untuk menggabungkan Pelita Air dan Citilink, namun hingga kini belum ada pembaruan lebih lanjut. 

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (21/5/2025), Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, buka suara soal rumor Danantara bakal menyuntikkan modal kepada emiten maskapai pelat merah tersebut. 

Wamildan, dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menyatakan bahwa isu terkait aksi korporasi yang melibatkan Danantara Indonesia sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham dan para pemangku kepentingan. 

“Menanggapi pemberitaan mengenai penjajakan aksi korporasi terhadap Garuda Indonesia oleh Danantara Indonesia, dapat kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kebijakan dan strategi atas aksi korporasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham,” ujarnya.  

Sementara itu, sampai dengan kuartal I/2025, perseroan membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$76,48 juta. Kerugian ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$87,03 juta. 

Penyusutan kerugian GIAA didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang naik 1,62% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$723,56 juta atau Rp12,01 triliun, dibandingkan US$711,98 juta atau Rp11,82 triliun pada kuartal I/2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper