Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), memutuskan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (5/6/2025) senilai Rp8,22 per saham.
Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi mengatakan hasil RUPST menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan 2024, serta menyetujui dan menetapkan penggunaan laba, termasuk pembagian dividen.
Dividen tahun buku 2024 ditetapkan senilai Rp 8,22 lembar saham mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2023. Total dividen mencapai Rp30,13 miliar yang equivalen dengan US$1,85 juta, setara dengan rasio 24,73% dari total laba tahun berjalan.
"Walaupun KEEN masih dalam tahap pertumbuhan, perseroan tetap berkomitmen untuk memberi return kepada investor yang mendukung kami," ujarnya dalam Paparan Publik, Kamis (5/6/2025).
Adapun, alokasi laba 2024 lainnya ialah sebesar Rp5 miliar atau equivalen dengan US$306.974 diperuntukkan dan dicatat sebagai dana cadangan. Sisanya sebesar US$5,32 juta akan digunakan untuk operasional perseroan.
Sebagai informasi, kurs yang dipergunakan dalam dividen tahun buku 2024 adalah kurs tengah BI pada tanggal 4 Juni 2025, dimana US$1 setara dengan Rp16.288.
Baca Juga
KEEN terbilang rutin membagikan dividen. Pada tahun buku 2023, perseroan telah membagikan dividen sebesar 11,47% dari laba bersih atau senilai US$1,70 juta yang setara dengan Rp 7,55 per lembar saham.
Pada tahun buku 2022, RUPST KEEN memutuskan pembagian dividen US$1,60 juta atau setara 11,05% dari laba bersih US$14,48 juta. Dividen Rp6,50 per lembar saham.
RUPST KEEN tahun buku 2021 pada 29 Juni 2022 menyetujui pembagian dividen final sebesar US$1,35 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8% dari laba bersih 2021 sebesar US$7,99 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp5,46 per lembar saham.
Sebelumnya RUPST KEEN tahun buku 2020 pada 31 Agustus 2021 juga menyetujui pembagian dividen 11,57% dari laba bersih 2020, atau senilai US$1,00 juta, dengan dividen di angka Rp3,88 per lembar saham.
Tahun lalu, KEEN membukukan pendapatan usaha sebesar US$37,87 juta, turun 21,15% year on year (YoY) dibandingkan tahun 2023. Namun, perseroan berhasil mencapai 127,77% dari target pendapatan tahun 2024 yang telah ditetapkan.
Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar US$7,48 juta, atau menurun 49,54% YoY, dari tahun sebelumnya sebesar US$14,82 juta. Penurunan pendapatan dan laba tahun berjalan disebabkan karena turunnya construction revenue perseroan, di mana progress konstruksi PLTM Ordi Hulu pada akhir tahun 2023 tercatat sebesar 99%, sedangkan progress konstruksi PLTM Salu Noling pada akhir 2024 tercatat sebesar 53%.