Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis2-7 dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/6/2025). Sejumlah saham di indeks seperti ANTM, MAPI, hingga TLKM mendorong laju penguatan indeks hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka menguat ke level 519,29 atau naik 0,30%. Sejak dibuka, indeks sempat menyentuh posisi tertingginya pada 519,45.
Sebanyak 11 saham menguat, 10 melemah, dan 6 tidak mengalami perubahan pada pembukaan perdagangan hari ini.
Sejumlah saham yang mengalami penguatan antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang melesat 4,46% ke Rp3.520, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menguat 1,61% ke Rp6.300, dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat 1,57% ke Rp1.290.
Selain itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga turut mengalami kenaikan 1,07% ke Rp2.830, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menguat 0,99% ke Rp5.100, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menguat 0,98% ke Rp515.
Penguatan juga dialami oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 0,28% ke Rp9.075 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang menguat 0,92% ke Rp4.400.
Sebaliknya, saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 0,21% ke Rp4.690, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) juga melemah 0,32% ke Rp1.545, dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) melemah 0,47% ke Rp21.300.
Koreksi terdalam dialami oleh PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang melemah 1,98% ke Rp1.240, diikuti oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) yang melemah 0,96% ke Rp2.060, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga melemah 1,16% ke Rp1.275.
Sedangkan, sejumlah saham yang tidak mengalami perubahan pada pembukaan perdagangan antara lain PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), hingga PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).
Adapun, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,49% ke level 7.079,46. Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan sentimen negatif bagi IHSG masih berasal dari meningkatnya ketidakpastian perang tarif, serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi domestik.
“Secara teknikal, laju penurunan indikator stochastic RSI mulai melambat. Namun histogram MACD mulai berada di area negatif,” kata Ratna, dikutip Rabu (4/6/2025).
Dia melanjutkan meskipun IHSG sempat menembus level psikologis 7.000, tetapi berbalik menguat bertahan di atas level MA20 di sekitar level 7.022. Sehingga IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif pada kisaran 6.980-7.100.
Dari AS, menurutnya pasar akan menantikan komentar beberapa pejabat The Fed (4/6/2025). Selain itu, akan dirilis data mingguan cadangan minyak strategis AS oleh American Petroleum Institute (API).
Pasar juga akan menantikan data ISM Service PMI bulan Mei 2025 yang diperkirakan naik ke level 52 dari 51,6 di April 2025.
Dari domestik, pasar menantikan diluncurkannya paket stimulus ekonomi dari pemerintah mulai 5 Juni 2025 untuk mendorong kenaikan daya beli masyarakat.
Paket stimulus tersebut diantaranya bantuan subsidi upah bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta dan guru honorer, diskon transportasi umum, tambahan bantuan sosial dan diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.