Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Agro Yasa (AYLS) di Puncak Top Gainers, Intip Prospeknya!

Saham Agro Yasa Lestari (AYLS) ditutup menguat 34,95% menjadi Rp139 per saham pada hari ini, menandai reli kenaikan selama tiga hari beruntun.
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah lonjakan harga selama tiga hari berturut-turut, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) diproyeksikan memiliki potensi pertumbuhan signifikan dalam jangka panjang.  

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AYLS ditutup menguat 34,95% menjadi Rp139 per saham pada perdagangan Selasa (27/5/2025). Alhasil, kenaikan tersebut menempatkan saham perseroan di daftar puncak top gainers.  

Jika ditarik mundur, saham emiten basic materials ini juga menguat 8,14% pada perdagangan akhir pekan lalu dan naik 10,75% per Senin (26/5/2025). Dalam satu bulan terakhir, saham AYLS terpantau sudah melonjak 101,45%. 

Seiring kenaikan itu, Founder LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo memperkirakan saham AYLS berpotensi menguji level harga terendah di Rp64 per saham dengan potensi kenaikan hingga Rp129 per saham dalam jangka panjang. 

“Inilah fair value dalam jangka panjang, yang diartikan ini adalah harga yang wajar jika kita lihat dalam jangka panjang. Demikian pula, melihat dari angka saat ini, berapakah fair value dalam kondisi koreksi atau kelemahan,” ucapnya.  

Di sisi lain, dia menyatakan bahwa salah satu faktor utama pendorong potensi pertumbuhan saham AYLS adalah populasi lahan sawit di Indonesia, yang dinilai masih sangat luas dan belum seluruhnya dioptimalkan.  

Hal tersebut, kata Lucky, memberi ruang bagi emiten yang tercatat di BEI sejak 2020 itu untuk dapat melakukan ekspansi dan aksi korporasi secara agresif.

 “Dengan cakupan lahan yang sangat luas, seharusnya perusahaan ini lebih gencar melakukan aksi korporasi, lebih gencar melakukan restrukturisasi untuk mencapai nilai fundamental yang menarik,” pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper