Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2024. Namun, analis yang disurvey Bloomberg masih menjagokan saham AADI.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 14 analis yang memberikan rekomendasi, seluruhnya memberikan rekomendasi beli untuk saham AADI. Rekomendasi terbaru diberikan oleh Mandiri Sekuritas terhadap saham AADI, dengan target harga sebesar Rp10.500 per saham.
Kemudian, Trimegah Sekuritas memberikan rating buy untuk saham AADI, dengan target harga atau target price (TP) sebesar Rp10.025 per saham.
Indo Premier Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli untuk AADI, dengan TP sebesar Rp12.000 per saham.
Adapun target harga tertinggi untuk saham AADI diberikan oleh Sucor Sekuritas, dengan TP sebesar Rp30.100. Sementara itu, target harga terendah diberikan oleh CGS International Sekuritas dengan target harga Rp7.400 per saham.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), AADI memutuskan untuk tidak membagikan dividen final tahun buku 2024.
Manajemen AADI menjelaskan penggunaan laba bersih perseroan sebesar US$10 juta akan digunakan sebagai dana cadangan wajib.
Lalu, sebesar US$858,92 juta dari laba bersih 2024, ditambah dengan US$1,35 miliar dari laba ditahan, dengan jumlah keseluruhan US$2,21 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai final perseroan tahun buku 2024, yang seluruhnya telah didistribusikan ke pemegang saham pada Juni 2024.
Sementara itu, sisanya sebesar US$341,8 juta dibukukan sebagai laba ditahan AADI.
Di sisi lain, RUPST AADI juga menyetujui aksi pembelian kembali saham atau buyback saham AADI dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.