Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Revisi RKAB Bahodopi, Target Eksekusi Kuartal II/2025

Vale Indonesia (INCO) menargetkan eksekusi dari revisi RKAB Bahodopi dapat dilakukan kuartal II/2025 ini.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menargetkan agar revisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) untuk mengamankan produksi sekitar 2 juta ton bijih saprolit tambahan dapat dilakukan pada kuartal II/2025.

Plt Presiden Direktur dan Chief Executive Officer INCO Bernardus Irmanto menjelaskan INCO telah memasukkan revisi RKAB ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan telah melakukan diskusi teknis dengan kementerian.

"Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan hasilnya secepatnya. Karena semakin cepat kami bisa mendapatkan persetujuan, semakin cepat kami bisa merealisasikan revenue tersebut," kata Bernardus ditemui usai RUPS di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Menurut Bernardus, saat ini INCO telah mulai melakukan stockpiling di blok Bahodopi. INCO menargetkan eksekusi RKAB tersebut dapat dilakukan pada kuartal II/2025 ini.

Bernardus menjelaskan saat ini, Vale Indonesia hanya melakukan revisi RKAB pada blok Bahodopi. Menurutnya, revisi RKAB tidak mudah dilakukan.

"Kebetulan feasibility studies yang mencantumkan penjualan tahun ini adalah Bahodopi, sementara yang lain belum mencantumkan ada penjualan. Kalau mau dimasukkan, itu harus revisi FS dulu, panjang lagi, kami kehilangan waktu," ucap Bernardus.

Karena hal tersebut, Bernardus menuturkan INCO akan mengutamakan blok Bahodopi terlebih dahulu karena dapat dieksekusi tanpa menimbulkan risiko.

Lebih lanjut, Bernardus menuturkan INCO akan berhati-hati untuk melakukan penjualan saat ini, agar produksi nikel dari perseroan tidak berdampak negatif dan membanjiri pasar.

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi, INCO menyampaikan tengah menyusun revisi RKAB untuk mengamankan sekitar 2 juta ton bijih saprolit tambahan dari blok Bahodopi.

Sampai kuartal I/2025, INCO juga menjelaskan telah memproduksi sebesar 17.027 ton nikel matte dan telah mengirimkan 17/096 ton nikel matte.

Selain menjual nikel matte, INCO juga menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolite secara komersial kepada pembeli domestik.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer INCO Abu Ashar menuturkan INCO telah mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk menjaga produksi tetap pada jalurnya.

"Kami tetap berkomitmen pada inovasi dan keunggulan serta menantikan peluang yang lebih baik di masa mendatang," kata Abu Ashar dalam keterangan resmi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper