Bisnis.com, JAKARTA — PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,66 triliun sepanjang kuartal I/2025. Jumlah tersebut meningkat 13% dibandingkan periode sama tahun lalu yang meraih Rp2,35 triliun.
Kenaikan laba bersih ICBP didorong oleh kinerja penjualan bersih yang meraih Rp20,19 triliun, naik tipis dari perolehan Rp19,92 triliun pada kuartal I/2025.
Kinerja penjualan ICBP masih ditopang oleh segmen mie instan yang berkontribusi Rp14,52 triliun atau tumbuh 1,50% year on year (YoY). Adapun segmen dairy menyumbang Rp2,67 triliun, dan makanan ringan Rp1,16 triliun.
Selain itu, pendapatan segmen penyedap makanan mencapai Rp1,09 triliun, segmen nutrisi dan makanan khusus senilai Rp360,87 miliar, dan minuman Rp372,08 miliar.
Direktur Utama dan CEO ICBP, Anthoni Salim, menyampaikan bahwa emiten produsen Indomie tersebut mampu mengawali tahun dengan kinerja yang menggembirakan meskipun tantangan eksternal terus berlangsung.
“Kami berbesar hati bahwa ICBP mengawali 2025 dengan kinerja yang positif. Ke depannya, kami akan terus memantau perkembangan terkait ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian geopolitik,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (30/4/2025).
Anthoni menambahkan bahwa fokus perusahaan akan tetap diarahkan pada pertumbuhan melalui inovasi, perluasan distribusi di dalam dan luar negeri, serta peningkatan keunggulan operasional agar tetap kompetitif di pasar yang dinamis.
Di sisi lain, efisiensi operasional berhasil mendorong laba usaha perseroan tumbuh 5% secara tahunan menjadi Rp5,15 triliun dari sebelumnya Rp4,92 triliun.
Peningkatan profitabilitas juga tercermin dari margin laba usaha yang membaik menjadi 25,5%, jika dibandingkan 24,7% pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, kas dan setara kas perusahaan hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp25,75 triliun, naik 26,18% dari periode sama tahun sebelumnya Rp20,40 triliun.
Dari sisi neraca keuangan, INDF membukukan total aset sebesar Rp130,73 triliun atau tumbuh 3,72% year to date (YtD). Liabilitas tercatat naik 3,22% YtD menjadi Rp60,89 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 4,16% ke angka Rp69,83 triliun.