Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Komisaris Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Kompak Mundur

Dua komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) kompak mengajukan pengunduran diri.
Logo baru Ancol/instagram
Logo baru Ancol/instagram

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mengumumkan pengunduran diri dua komisaris yakni Henky Wijaya dan Sofjan A. Djalil.

Corporate Secretary PJAA Agung Praptono mengatakan telah menerima surat pengunduran diri Henky Wijaya selaku Komisaris Perseroan pada 24 April 2025.

Adapun, surat pengunduran diri Sofjan A. Djalil selaku Komisaris Utama dan Komisaris Independen diterima pada 25 April 2025.

"Tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan," tulis Agung dalam keterbukaan informasi, Jumat (25/4/2025).

Perseroan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait dengan pengunduran diri dua komisaris tersebut.

Sofyan yang merupakan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah menduduki jabatan dewan Komisaris BUMD Pemprov DKI Jakarta.

Sementara, Henky masih menjabat sebagai Direktur PT Pembangunan Jaya dan Wakil Direktur Utama PT Jaya Real Property Tbk (JRPT). Dia juga pernah menduduki posisi Wakil Presiden Direktur PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) periode 2011-2016.

Sebelumnya, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mencatat rugi bersih sebesar Rp11,32 miliar sepanjang kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (23/4/2025), PJAA mencatat rugi bersih sebesar Rp11,32 miliar sepanjang kuartal I/2025. Capaian itu sejalan dengan kinerja pendapatan yang turun 17,54% secara tahunan menjadi Rp210,80 miliar.

Secara terperinci, pendapatan tiket dari wahana wisata mengalami penurunan sebesar 23,94% year on year (YoY) menjadi Rp83,5 miliar. Adapun pendapatan tiket dari pintu gerbang juga melemah 16,90% YoY ke posisi Rp53,4 miliar pada Januari-Maret 2025.

Seiring dengan penurunan pendapatan, PJAA mencatat beban pokok sebesar Rp136,62 miliar atau turun 4,6% dari posisi tahun sebelumnya Rp143,14 miliar. Hal ini mengakibatkan laba bruto turun 34,1% YoY menjadi Rp74,18 miliar. 

Di samping itu, beban umum dan administrasi berada di angka Rp59,44 miliar, turun sedikit dari posisi Rp60,19 miliar. Sementara itu, beban penjualan perusahaan melonjak 98,7% menjadi Rp6,25 miliar dari tahun sebelumnya Rp3,14 miliar. 

Alhasil, laba usaha turun 65,2% YoY menjadi Rp17,41 miliar. Ditambah dengan beban keuangan sebesar Rp18,95 miliar serta beban pajak final Rp5,89 miliar, PJAA mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp6,84 miliar atau berbalik dari laba Rp22,57 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, PJAA mencatat rugi bersih sebesar Rp11,32 miliar untuk periode tiga bulan pertama tahun ini. Raihan tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih Rp12,74 miliar pada kuartal I/2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper