Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi rawan pullback atau koreksi lanjutan ke kisaran level 6.575-6.600 pada Jumat (25/4/2025).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG mengalami pullback kemarin, saham bank yang diharapkan masih menopang IHSG justru mengalami aksi jual, khususnya BBCA turun 2,87% pada Kamis (24/4/2025).
Dia mengatakan bahwa hanya saham-saham basic materials, khususnya gold-related yang menopang IHSG. Penguatan tersebut belum mampu menjaga IHSG ke zona positif pada Kamis (24/4/2025).
"IHSG rawan pullback lanjutan ke kisaran 6.575-6.600 pada Jumat [25/4/2025]," katanya dalam riset hari ini.
Secara teknikal, lanjutnya, koreksi IHSG pada Kamis (24/4/2025) mendorong terbentuknya death cross di overbought area pada Stochastic RSI
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa berdasarkan pergerakan IHSG pada pekan ini, IHSG cenderung bergerak independen terhadap indeks global, khususnya Wall Street.
Di bursa AS, reli indeks-indeks Wall Street berlanjut pada Kamis (24/4/2025). Penguatan tersebut ditopang oleh penguatan harga saham-saham teknologi, termasuk Amazon, Meta, Microsoft, Nvidia dan Tesla.
Penguatan juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada Kamis (24/4/2025). Namun penguatan yang dicatatkan relatif lebih terbatas.
Selanjutnya, untuk yield US treasury 10 tahun juga melanjutkan penurunan 8 bps ke 4,30% pada Kamis (24/4/2025) dari kisaran 4,38% pada Rabu (23/4/2025).
Sementara itu, harga emas tercatat rebound 1,4% ke US$3.334 per troy ounce pada Kamis (24/4/2025) dipicu aksi bargain hunting usai pelemahan signfikan beberapa hari terakhir.
Terkait dengan perang dagang, China menyatakan bahwa perang tarif hanya dapat diselesaikan apabila AS membatalkan kebijakan tarif impor yang ditetapkan terhadap produk asal China.
Dari dalam negeri, Valdy mengatakan bahwa data atau sentimen domestik relatif minim setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonsesia (RDG BI) pada Rabu (23/4/2025).
RDG BI menahan suku bunga acuan di 5,75%. Lalu dalam kesempatan itu BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan cenderung berada di batas bawah proyeksi BI di 4,7%-5,5%.
Selain itu, investor asing juga kembali melanjutkan net sell, bahkan cenderung meningkat menjadi Rp514 miliar pada Kamis (24/4/2025). Alhasil, net sell investor asing sepanjang tahun berjalan 2025 menembus Rp50,87 triliun.
Phintraco Sekuritas memberi rekomendasi saham-saham yang dapat dicermati investor pada hari ini, Jumat (25/4/2025), meliputi saham ASII, KLBF, CLEO, ISAT dan INDF.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.