Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah pada awal perdagangan Kamis (24/4/2025) saat pelaku pasar mencermati laporan keuangan perusahaan yang bervariasi, di tengah ketidakpastian arah kebijakan Amerika Serikat terhadap China.
Melansir Reuters, indeks acuan Stoxx Europe 600 terpantau melemah 0,73% ke level 513 pada pukul 15.47 WIB. Indeks regional lainnya juga terkoreksi, termasuk DAX Jerman yang melemah 0,95%, CAC 40 Prancis turun 0,89%, dan FTSE 100 Inggris turun 0,33%.
Melemahnya pasar terjadi usai pasar global terguncang akibat serangan verbal Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu, meski Trump kemudian mencabut permintaan pengunduran diri Powell hanya beberapa hari setelahnya.
Sinyal dari Gedung Putih yang menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan dagang sempat mendongkrak kinerja pasar saham Eropa dan Wall Street pada Rabu. Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menegaskan bahwa tarif tinggi yang berlaku saat ini tidak bisa terus dipertahankan.
Di sisi lain, China belum memberikan respons terhadap melunaknya sikap AS tersebut. Hal inilah yang disinyalir menjadi penyebab meningkatnya spekulasi di pasar yang menyebabkan pelemahan.
Analis pasar senior Swissquote Bank Ipek Ozkardeskaya mengatakan fluktuasi pasar justru lebih dipicu oleh pernyataan dari pihak Trump, meski seringkali tanpa landasan kuat.
Baca Juga
“Optimisme kemarin sangat rapuh dan hari ini pasar kembali terkoreksi,” jelasnya seperti dikutip Reuters.
Saham sektor barang mewah menjadi yang paling tertekan dengan anjlok 1,8%, disusul sektor teknologi yang terkoreksi 1,4%.
Secara keseluruhan, Stoxx 600 telah berhasil memangkas lebih dari separuh pelemahannya setelah sempat anjlok hampir 18% dari posisi tertingginya awal bulan ini, yang disebabkan kekhawatiran resesi global akibat kebijakan tarif Trump.
Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu memangkas suku bunga deposito sebesar 25 basis poin demi mendorong pemulihan ekonomi kawasan. Pasar kini memperkirakan setidaknya dua kali lagi pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun.
“Perbedaan outlook inflasi antara AS dan Eropa memberikan ruang bagi ECB untuk terus menopang pertumbuhan. Dengan tambahan stimulus fiskal dari pemerintah, kami memperkirakan sentimen pasar akan mulai membaik pada paruh kedua tahun ini,” tambah Ozkardeskaya.
Dari sisi korporasi, saham Adidas menguat 1,8% setelah raksasa apparel asal Jerman itu melaporkan pendapatan dan laba kuartal I/2025 yang melampaui ekspektasi pasar.
Sebaliknya, saham BNP Paribas tergelincir 3,1% meski kinerja kuartalan bank terbesar di zona euro ini sesuai proyeksi. Sementara itu, saham Kering anjlok 5,8% setelah melaporkan penurunan pendapatan kuartalan yang lebih besar dari proyeksi analis.
Saham Nokia pun merosot hingga 9,7% setelah laba kuartal I/2025 jauh dari ekspektasi dan perusahaan memperingatkan gangguan jangka pendek akibat tarif baru dari AS.