Bisnis.com, JAKARTA – Brand minuman teh CHAGEE asal China, Chagee Holdings Ltd., meraup dana segar sebesar US$411 juta setelah melakukan penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) di Amerika Serikat.
Adapun, Chagee tetap mengeksekusi IPO pada saat kondisi pasar saham tengah kesulitan menghadapi kebijakan tarif yang tidak menentu. Akan tetapi, bisnis Chagee yang bertempat di China dan sejumlah negara di Asia, diperkirakan tidak akan terpengaruh terhadap perang dagang yang berkecamuk.
Menjelang proses penawaran umum, Chagee bahkan berhasil menarik minat investor hingga mencapai US$205 juta. Melansir Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Shanghai, China, ini menawarkan sebanyak 14,68 juta saham American Depository Shares (ADS) dengan harga US$28 per saham dalam IPO tersebut.
Harga saham Chagee pun sempat melonjak 16% usai melantai bursa AS, menyentuh hingga US$32,44 per saham.
Baca Juga : CHAGEE Resmi Buka Gerai Pertama di Indonesia |
---|
Lebih lanjut, kesuksesan IPO Chagee ini menyusul Mixue Group yang juga tidak memiliki cabang bisnis di AS. SAham Mixue Group terpantau mampu naik hingga dua kali lipat sejak perseroan IPO pada Maret 2025.
Hanya saja, beberapa perusahaan di AS saat ini memang tengah menunda untuk melakukan pencatatan saham di sana sebab pasar sedang bergejolak. Analis juga menilai kondisi perang dagang ini terlihat tidak akan menguntungkan perusahaan asal China.
Hingga saat ini belum terang ke mana alokasi dana IPO yang didapatkan oleh Chagee akan digunakan. Perwakilan dari Chagee belum memberikan pernyataan.
IPO Chagee dipimpin oleh Citigroup Inc., Morgan Stanley, Deutsche Bank AG dan China International Capital Corp. Saham-saham Chagee diperdagangkan di Nasdaq Global Select Market dengan kode "CHA".