Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Masih Tertekan, Pantau Saham JPFA, JSMR, hingga PTBA

Dalam sepekan perdagangan terakhir tercatat nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp13,68 triliun.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia diproyeksikan masih bergerak volatile dengan kecenderungan melemah pada perdagangan pekan depan atau periode perdagangan dari 21 April hingga 25 April 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah perlahan bangkit pada perdagangan pekan ini 14 April hingga 17 April 2025. IHSG menguat 0,6% ke level 6.438,26 pada penutupan perdagangan Kamis (17/4/2025). Kemudian, IHSG mencatatkan penguatan 2,81% dalam sepekan perdagangan terakhir.

Kendati demikian, aliran dana asing masih keluar deras dari pasar saham Indonesia. Dalam sepekan perdagangan terakhir tercatat nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp13,68 triliun.

Larinya dana asing pada pekan ini melanjutkan tren pekan lalu, di mana Rp5,93 triliun lari dari pasar saham Indonesia pada perdagangan 8 April hingga 11 April 2025.

Alhasil, net sell asing sepanjang tahun berjalan (Year-to-Date/YtD) di pasar saham Indonesia mencapai hampir Rp50 triliun, atau Rp49,55 triliun. 

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menilai pada perdagangan pekan ini, satu sektor yang mengalami pelemahan yakni sektor financials yang turun tipis sebesar 0,17%. Alasannya karena adanya penurunan saham-saham bank jumbo yang turun saat ex-date pembagian dividen berlangsung.

Sektor lainnya ditutup menguat dengan penguatan terbesar dirasakan oleh sektor basic materials dan infrastructures yang masing-masing menguat sebesar 10,47% serta 7,21%. 

"Hal ini dapat diasumsikan bahwa pergerakan pada pasar saham berada dalam posisi mark up with distribution dengan sentimen pemanis ialah musim laporan keuangan dan pembagian dividen atas hasil kinerja satu tahun di 2024 yang dilakukan oleh banyak perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Minggu (20/4/2025).

Adapun sentimen yang memengaruhi perdagangan sepanjang pekan ini masih seputar kekhawatiran para pelaku pasar atas dampak yang akan terjadi akibat penetapan tarif impor, Presiden AS Donald Trump.

Pada perdagangan pekan depan 21 April hingga 25 April 2025, Indri mengimbau para trader untuk mencermati sentimen dari global dan domestik. 

Dari global terdapat sentimen S&P Global Composite PMI Flash AS per April 2025 yang diperkirakan akan turun dari level 53,5 ke level 51. Kemudian, initial jobless claims AS hingga pekan ketiga April 2025 yang diperkirakan akan meningkat ke level 218.000 dibanding laporan sebelumnya yang tercatat berada di level 215.000.

Dari domestik, terdapat sentimen neraca dagang Indonesia yang diperkirakan akan tetap mengalami surplus meski sedikit turun jika dibandingkan bulan sebelumnya. Potensi penurunan ini disebabkan oleh lemahnya ekspor Indonesia akibat adanya penetapan tarif dan sentimen kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang diperkirakan akan tetap bertahan di level 5,75%.

Dia memprediksi, berdasarkan sentimen yang ada, pasar saham Indonesia masih bergerak volatile dengan kecenderungan melemah. Hal ini disebabkan oleh potensi besar para pelaku pasar akan melakukan transaksi yang cenderung singkat atau mengambil momentum scalping serta kecederungan untuk keluar terlebih dahulu dari pasar saham. 

IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi, cenderung melemah dalam rentang support 6.150 dan resistance 6.700. Indo Premier Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan perdagangan pada pekan depan 21 April hinga 25 April 2025:

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA)

Buy JPFA 2.010, target price 2.180, stop loss 1.915.

JPFA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp70 per saham atau dividen yield setara 3,4%. JPFA berada dalam area konsolidasi yang kuat dengan memiliki risk dan reward yang masih menarik. Jika JPFA mampu breakout dari 2080 maka JPFA berpotensi menguat hingga level 2180.    

2. PT Jasa Marga Tbk. (JSMR)

Buy JSMR 4.290, target price 4.590, stop loss 4.150. 

JSMR ditutup membentuk candlestick marubozu kuat sebesar 5,93% pada akhir pekan lalu. JSMR terkonfirmasi telah berbalik arah dari downtrend menjadi uptrend yang tercermin dari candlestick yang sudah breakout dari garis EMA 5, 20, dan 50. Volume transaksi JSMR pada pekan lalu masih cukup kuat untuk melanjutkan penguatannya.

3. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)

Buy on pullback PTBA 2.680-2.700, target price 2.830, stop loss 2.610.

PTBA dalam posisi strong uptrend dan saat ini bertahan di area konsolidasi kuatnya. Secara garis besar, candlestick masih bertahan kuat di atas garis EMA 5. Jika PTBA mampu breakout dari level 2.770, maka PTBA berpotensi akan menguat hingga level 2.830.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper