Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Surge (WIFI) Sudah Terbang 468,29%, Intip Rekomendasi Analis

Emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge tengah bergeliat mendapatkan dana investasi pada awal 2025.
Jajaran direksi Surge berfoto bersama/ website
Jajaran direksi Surge berfoto bersama/ website

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge tengah bergeliat mendapatkan dana investasi pada awal 2025. Bagaimana prospek saham WIFI ke depan?

Langkah terbaru, WIFI mengumumkan kemitraan investasi strategis dengan Nippon Telegraph and Telephone East Corporation (NTT East), anak usaha dari NTT Group asal Jepang.

Manajemen WIFI dalam keterangan resminya menjelaskan sebagai bagian dari kemitraan ini, NTT East akan melakukan investasi sebesar 49% atau senilai Rp4 triliun, dalam bentuk kepemilikan saham dan non-cash component di PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), anak perusahaan dari Surge. 

Kemitraan ini disebut bertujuan mempercepat terwujudnya akses broadband yang terjangkau, andal, dan inklusif di seluruh Indonesia, dengan memanfaatkan pengalaman puluhan tahun NTT East dalam membangun, mengelola, dan mengoperasikan infrastruktur serat optik berskala besar. 

WIFI juga mengumumkan bakal melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 2,94 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. Rights issue ini direncanakan dapat meraup dana sebanyak-banyaknya Rp5,89 triliun. 

Geliat investasi di WIFI pada awal tahun ini ditandai dengan masuknya Arsari Group milik adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Arsari masuk melalui PT Arsari Sentra Data yang mengambil 45% saham induk usaha WIFI, yaitu PT Investasi Sukses Bersama.

Dengan pembelian itu, Arsari Sentra Data menggenggam 22,55% saham WIFI secara tidak langsung melalui kepemilikan 45% pada PT Investasi Sukses Bersama.

Seiring dengan geliat investasi awal tahun, perseroan pun berambisi untuk ekspansi. WIFI diketahui berupaya menghadirkan internet murah atau "internet rakyat" dengan target ekspansi yang masif. 

Surge berencana menyiapkan produk internet dengan kecepatan 200 Mbps dengan harga Rp100.000. Harga tersebut tergolong murah karena di pasar, umumnya dibanderol Rp300.000.

WIFI juga menargetkan mampu menjangkau 40 juta user dalam lima tahun ke depan di seluruh Indonesia dan akan secepatnya dieksekusi. 

Kinerja keuangan WIFI pun moncer pada 2024. WIFI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp231,18 miliar pada 2024, naik 294,90% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp58,54 miliar pada 2023. 

WIFI juga meraup pendapatan sebesar Rp672,85 miliar pada 2024, tumbuh 52,93%. Pada saat pendapatan naik, WIFI mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp257,08 miliar, turun 3,84% YoY.

Seiring dengan geliat investasi hingga ambisinya itu, saham WIFI juga melejit. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIFI naik 3,56% ke level Rp2.330 per saham pada perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025). 

Saham WIFI pun melejit 468,29% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai geliat investasi WIFI ditujukan untuk pengembangan jaringan internet agar bisa tersebar lebih luas ke para pengguna. WIFI pun memang berambisi mewujudkan internet murah di pasar.

"Di satu sisi [internet murah WIFI] baik untuk meningkatkan pangsa pasar. Prospek penggunaan internet juga baik. Akan tetapi di sisi lain bisa menggerus profit margin," ujar Nafan kepada Bisnis pada Senin (14/4/2025).

Dia merekomendasikan maintain buy untuk WIFI dengan target harga di level Rp2.730 per saham.

Analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi dan Jason Sebastian dalam risetnya menilai saham WIFI mempunyai prospek cerah.

"Kami memandang struktur kepemilikan baru secara positif memungkinkan peluang bisnis yang lebih baik dan fleksibilitas keuangan," tulisnya dalam riset.

WIFI juga memiliki strategi pertumbuhan yang baik dan prospek pendapatan yang kuat. Namun, terdapat tantangan bagi WIFI yakni perolehan pelanggan yang lebih rendah dari perkiraan dan neraca keuangan yang terbatas.

Samuel Sekuritas pun merekomendasikan beli untuk WIFI dengan target harga mencapai Rp5.200 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper