Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 telah mencapai Rp16,59 triliun per Sabtu (12/4/2025), empat hari menjelang penutupan penawaran yang jatuh pada Rabu (16/4/2025).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ST014 dalam dua seri, yaitu ST014T2 bertenor 2 tahun dengan kupon 6,5% dan Green Sukuk ST014T4 tenor 4 tahun yang memiliki kupon 6,6% per tahun.
Penawaran ST014 dimulai sejak 7 Maret 2025 dan berlangsung hingga 16 April 2025. Masa penawaran bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran 2025.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) pada Sabtu (12/4/2025) pukul 14.00 WIB yang bertepatan dengan periode penawaran hari ke-37, terpantau investor telah memborong ST014 sebanyak Rp16,59 triliun dari kedua seri tersebut.
Adapun kuota awal kedua seri ST014 adalah sebesar Rp15 triliun. Namun, permintaan yang terus meningkat membuat kuota ST014, khususnya ST014T2 ditambah sebanyak Rp3 triliun menjadi Rp14 triliun, sehingga total kuota untuk kedua seri ST014 menjadi Rp18 triliun.
Secara terperinci, ST014T2 telah terjual sekitar Rp13,1 triliun atau 95% dari kuota penawaran sebesar Rp14 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST014T2 masih tersisa Rp830,8 miliar atau 5%.
Baca Juga
Berikutnya, seri ST014T4 telah terjual sekitar Rp3,4 triliun atau 85,6% dari kuota sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST014T4 masih tersisa Rp575,5 miliar atau masih 14,4%.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST014T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan dengan ST014T4 dengan tenor 4 tahun.
Head of Investment Bareksa Christian Halim telah memproyeksikan bahwa penawaran ST014 masih menarik perhatian para investor pada saat ini.
"Kupon yang ditawarkan ST014 merupakan imbal hasil Sukuk Tabungan tertinggi sejak 2019 atau dalam lima tahun, sehingga diproyeksi akan menarik perhatian investor," katanya.
Dia memproyeksikan bahwa penjualan ST014 akan menembus Rp20 triliun, meski ST014 ditawarkan dengan kuota awal sebesar Rp15 triliun.
Sementara itu, Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto menjelaskan bahwa minat investor terhadap ST014 tidak begitu semarak seperti penawaran sebelumnya ORI027. Dia menilai kondisi ini dipengaruhi oleh yield obligasi pemerintah yang saat ini lebih tinggi daripada kupon yang ditawarkan ST014.
"Saat ini yield obligasi pemerintah tenor 2 tahun ada di posisi 6,7%, sementara yang 4 tahun ada di level 6,8%. Jadi ST014 yang menawarkan kupon 6,5% dan 6,6% sepertinya daya tariknya menurun," katanya saat ditanyai Bisnis, Kamis (10/4/2025).
Dia memproyeksi bahwa dengan sisa waktu penawaran ST014 yang tinggal empat hari lagi, realisasi penjualan tidak akan jauh dari target awal.
ST014T2 sendiri akan jatuh tempo pada 10 April 2027, sedangkan ST014T4 akan jatuh tempo pada 10 April 2029.
Minimal pemesanan dari kedua seri tersebut adalah sebesar Rp1 juta, sementara maksimum pemesanan ST014T2 sebesar Rp5 miliar dan ST014T4 sebesar Rp10 miliar.
Tanggal penetapan hasil penjualan ST014 jatuh pada 21 April 2025 dan tanggal setelmen ST014 jatuh pada 23 April 2025. Tanggal pembayaran imbalan pertama kali akan dilaksanakan pada 10 Juni 2025 dan kemudian pada tanggal 10 setiap bulannya.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi dengan ST014T2 dan ST014T4 dapat melakukan pembelian dengan cara menghubungi 29 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).