Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: 21 Emiten Rancang Buyback Tanpa RUPS, Siapkan Anggaran Rp14,97 Triliun

OJK menyebut per April 2025 sebanyak 21 emiten merancang aksi buyback tanpa RUPS dengan total anggaran mencapai Rp14,97 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan  Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar konferensi pers dialog bersama pelaku pasar modal di gedung BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025)./Jibi- Nyoman Ary wahyudi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar konferensi pers dialog bersama pelaku pasar modal di gedung BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025)./Jibi- Nyoman Ary wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham atau buyback tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tercatat, sebanyak 21 emiten merancang buybcak saham dengan total anggaran yang disiapkan mencapai  Rp14,97 triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan mempertimbangkan kondisi pasar terkini, OJK pun langsung ambil langkah, salah satunya kebijakan memperbolehkan emiten buyback tanpa RUPS.

Pada perkembangannya, hingga 9 April 2025, terdapat 21 emiten yang berencana buyback tanpa RUPS. Total anggaran yang disiapkan emiten mencapai Rp14,97 triliun. Lalu, 15 di antara emiten itu telah melakukan buyback dengan realisasi Rp429,72 miliar.

Upaya OJK itu dilakukan seiring dengan kondisi pasar saham yang telah lesu. OJK mencatat, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah melorot 8,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) sampai akhir kuartal I/2025 atau 27 Maret 2025.

"OJK akan terus melakukan monitoring pasar. Ambil kebijakan respon cepat dan tepat mitigasi volatilitas pasar," kata Inarno dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Jumat (11/4/2025).

Sebelumnya, Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai bahwa kebijakan buyback saham tanpa RUPS akan berdampak dua sisi bagi pasar saham.

"Dampaknya ke pasar saham bisa dua sisi yakni, bisa membantu stabilisasi harga, tapi kalau tata kelolanya lemah, justru bisa mengurangi kepercayaan investor," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan bahwa buyback saham tanpa RUPS memberi fleksibilitas lebih bagi emiten untuk merespons kondisi pasar dengan cepat, tanpa harus melalui proses yang panjang.

Menurutnya, hal itu bisa menjadi langkah positif untuk mengurangi tekanan jual, meningkatkan likuiditas, dan memberikan dukungan terhadap valuasi saham.

Adapun dia menjelaskan apabila buyback saham dilakukan, maka bisa menjadi strategi yang efektif untuk stabilisasi harga, terutama di tengah pasar yang fluktuatif.

"Dengan buyback, perusahaan menunjukkan kepercayaan terhadap prospek bisnisnya, yang bisa meningkatkan sentimen investor dan menjaga harga saham tetap atraktif," ujarnya.

Meski begitu, dia melihat bahwa buyback saham tanpa RUPS tetap memiliki risiko, khususnya dari sisi tata kelola perusahaan (GCG) dan perlindungan investor minoritas.

Dia menjelaskan bahwa tanpa mekanisme RUPS, transparansi bisa berkurang, dan adanya potensi pemegang saham mayoritas meningkatkan kepemilikan tanpa mekanisme pasar yang wajar.

Sementara, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah mengatakan untuk emiten yang sudah memiliki alokasi belanja modal (capex) yang cukup, atau emiten dengan kondisi keuangan yang sehat, lebih berpotensi untuk menerapkan kebijakan tersebut.

"Imbasnya akan berbeda dengan emiten yang secara posisi keuangan memiliki keadaan yang tidak sehat," ujarnya.

Adapun dia melihat meski saat ini pasar saham cenderung mulai stabil dengan keadaan makro yang membaik, menurutnya volatilitas masih berpotensi sangat tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper