Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO) mengantongi kontrak kerjasama jasa pertambangan dengan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan estimasi nilai perjanjian mencapai sekitar Rp16 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto mengatakan perseroan menandatangani jasa pertambangan dengan PT Vale Indonesia Tbk. pada 8 April 2025.
"Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dengan estimasi dari nilai perjanjian adalah sekitar Rp16 triliun," tulis Anto lewat keterbukaan informasi, Selasa (8/4/2025).
Adapun, di dalam perjanjian tersebut Petrosea akan memberikan layanan jasa pertambangan dan transportasi Mining Services and Transportation of Nickel Ore Material Bahodopi Block 2 & 3 untuk INCO.
Anto menjelaskan perolehan kontrak dengan INCO tersebut merupakan bagian dari implementasi strategi perseroan untuk meningkatkan nilai tambah. Dengan kata lain, dampak kerjasama ini akan memberikan nilai positif kepada kelangsungan PTRO di masa depan dan meningkatkan kinerja keuangan serta operasional.
Berdasarkan Laporan Keuangan 2024, PTRO merah pendapatan US$690,81 juta atau meningkat 19,59% year-on-year (YoY) dari US$577,61 juta pada 2023.
Pendapatan PTRO bersumber dari konstruksi dan rekayasa US$299,17 juta, penambangan US$290,15 juta, jasa US$34,62 juta, lain-lain US$2,68 juta, serta penjualan batu bara US$64,17 juta.
Berdasarkan kliennya, pendapatan terbesar PTRO pada 2024 bersumber dari PT Freeport Indonesia US$166,09 juta, PT Kideco Jaya Agung US$125,97 juta, dan BP Berau Ltd. US$69,39 juta.
Pada saat yang sama, beban usaha langsung Petrosea meningkat dari US$495,51 juta pada 2023 menjadi US$600,52 juta pada 2024. Ditambah lagi, PTRO menanggung beban penjualan dan administrasi US$51,62 juta, beban bunga dan keuangan US$25,89 juta, dan beban pajak final US$9,71 juta.
Alhasil, PTRO membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,69 juta pada 2024. Laba bersih PTRO itu tergerus 20,74% YoY dari US$12,2 juta pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.