Bisnis.com, JAKARTA - Momentum Idulfitri biasanya identik dengan peningkatan belanja masyarakat. Hal tersebut yang coba dimanfaatkan emiten emas hingga alat rumah tangga untuk meraup pendapatan.
Salah satunya PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) yang optimistis kinerja penjualan bisa terkerek momentum Idulfitri. Selain itu, harga yang sedang bergeliat membuat permintaan emas meningkat.
"Lebaran [penjualan] bisa tumbuh 30%, karena ada pertumbuhan konsumsi secara Lebaran," kata Direktur Hartadinata Abadi Yudho Jatmiko, Rabu (12/3/2025).
HRTA telah mencatatkan penjualan emas sebanyak 15 ton pada 2024. Seiring dengan raupan penjualan itu, HRTA telah mencatatkan kinerja keuangan yang moncer setidaknya sampai September 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda mengatakan harga emas saat ini masih bergeliat seiring dengan kondisi ketidakpastian global. Terdapat kekhawatiran perang dagang saat Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan tarif.
Dia menilai seiring dengan peluang pergerakan harga emas, investor bisa menjalankan strategi investasi emas secara bertahap atau pembelian setiap bulannya.
Baca Juga
"Sejak Desember 2024, harga emas mencapai level tertinggi. Saat naik tinggi, orang takut beli lagi, karena dikhawatirkan harga turun. Tapi di Februari 2025 ini, harga emas masih naik. Jadi strategi yang cocok adalah pembelian bertahap setiap bulan," kata Thendra.
Selain itu, emiten ritel peralatan rumah tangga seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) atau AZKO meyakini momentum Lebaran bisa meningkatkan kinerja penjualan.
Head of Corporate Communications & Sustainability ACES Melinda Pudjo mengatakan bahwa secara historis Ramadan dan Lebaran selama ini berdampak signifikan bagi penjualan ACES.
Menurutnya, peningkatan penjualan saat Ramadan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, dari berbagai produk rumah tangga, perlengkapan dapur, dekorasi, serta hadiah seperti Parsel Ramadan.
"Kami optimistis tren serupa akan berlanjut pada Ramadan tahun ini dan mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan," katanya, Senin (10/3/2025).
Dia mengatakan bahwa ACES memiliki strategi guna mendorong penjualan selama Ramadan, di antaranya menghadirkan koleksi produk yang relevan dan lengkap.
"Pengalaman belanja yang lebih mudah melalui layanan omnichannel, ruparupa, serta program tematik ‘1001 Alasan Lebih Hemat Penuhi Kebutuhan Ramadan,’ yang berlaku di seluruh jaringan toko AZKO," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa ACES juga menerapkan promo harga atau harga hemat dalam produk-produk yang ditawarkan.
Di sisi lain, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY juga telah menyiapkan strategi untuk menyambut Lebaran 2025.
Direktur Keuangan MR DIY Rika Juniaty Tanzil mengatakan bahwa perseroan memiliki strategi untuk lebih menarik banyak pengunjung ke toko selama momen Lebaran 2025.
"Kami ada marketing activity berkah Ramadan, kemudian kami juga banyak promotional activity yang sudah kami jalankan," katanya kepada awak media belum lama ini.
Dia menjelaskan bahwa MR DIY selalu menggelar campaign yang memang dijalankan secara konsisten setiap Lebaran. Sejak berdiri pada 2017, campaign dilakukan selama 7 kali Lebaran yang sudah dilewati.
Adapun dia mengatakan bahwa MR DIY secara konsisten juga sudah mengukur kebutuhan inventory yang memang dibutuhkan selama periode Lebaran.
"Kami sudah mengirimkan semua inventory yang diperlukan ke toko-toko MR DIY untuk Lebaran," ujarnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.