Bisnis.com, JAKARTA — Emiten lokapasar Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mengantongi pertumbuhan pendapatan bersih menjadi Rp16,71 triliun sepanjang 2024.
Pendapatan neto Blibli pada 2024 itu meningkat 13,7% year-on-year (YoY) dari Rp14,71 triliun pada 2023. BELI mencatat pendapatan neto dari pihak berelasi sebesar Rp215,74 miliar dan pihak ketiga Rp16,49 triliun.
Lebih terperinci, pendapatan neto Blibli dari pihak ketiga mencakup ritel online Rp7,32 triliun, toko fisik Rp5,63 triliun, institusi Rp5,61 triliun, dikurangi diskon dan promosi langsung Rp2,06 triliun.
Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan Blibli ikut terkerek naik menjadi Rp13,41 triliun, beban penjualan Rp2,01 triliun, beban umum dan administrasi Rp3,71 triliun, serta beban keuangan Rp261,82 miliar.
Alhasil, Blibli membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,53 triliun pada akhir 2024. Capaian itu lebih rendah dari rugi bersih BELI pada 2023 yang tercatat sebesar Rp3,64 triliun.
Dalam struktur ekuitas Blibli, akumulasi defisit perseroan mencapai Rp26,02 triliun pada 2024 atau meningkat dari Rp23,49 triliun pada 2023.
Emiten Grup Djarum itu menggenggam total aset Rp16,16 triliun, termasuk kas dan setara kas Rp2,44 triliun dan goodwill Rp2,88 triliun. Pada akhir 2024, total liabilitas Blibli sebesar Rp6,34 triliun dan total ekuitasnya Rp9,81 triliun.