Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menyebutkan bahwa penjualan komponen otomotif perseroan tidak terdampak adanya momentum Lebaran 2025 atau Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Padahal, menjelang Lebaran banyak masyarakat melakukan servis kendaraan untuk dipakai mudik ke kampung halaman, yang seharusnya berdampak kepada meningkatnya permintaan komponen otomotif.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan komponen otomotif yang diproduksi oleh perseroan disuplai langsung ke pabrikan sehingga tak terdampak peningkatan servis kendaraan.
"Mayoritas komponen yang dibuat disuplai ke pabrikan otomotif dan bukan sebagai spare parts, sehingga meningkatnya servis kendaraan tidak berdampak pada permintaan komponen DRMA," ujar Irianto kepada Bisnis, Rabu (26/3/2025).
Sebaliknya, kata Irianto, momentum bulan Ramadan lebih berdampak pada berkurangnya hari produksi akibat libur Lebaran, sehingga dapat memengaruhi total penjualan komponen otomotif secara bulanan.
"Meski demikian, kami akan tentunya akan terus berupaya agar penurunan tersebut tidak terlalu berdampak pada profitabilitas perusahaan," jelasnya.
Alhasil, perseroan menyusun strategi yaitu tetap berfokus menjaga kualitas, serta cost dan delivery terkait dengan komponen yang diproduksi.
Oleh sebab itu, DRMA mengatakan tidak hanya akan memperkuat posisi pasar terkait produk-produk yang sudah ada, tetapi juga memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasar dengan mendapatkan produk-produk yang sebelumnya belum diproduksi oleh perseroan.
Selain itu, DRMA juga akan terus berupaya untuk mengembangkan kemampuan core engineering dengan tujuan menghasilkan produk komponen yang masih diimpor.
"Dengan adanya persyaratan TKDN dan berbagai insentif pemerintah untuk kendaraan listrik, perseroan melihat sebagai peluang yang besar bagi pertumbuhan bisnis ke depannya. Untuk proyeksi tahun 2025, DRMA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 10%," pungkasnya.
Menilik kinerjanya, DRMA membukukan laba bersih Rp579,28 miliar pada 2024. Realisasi itu susut 5,3% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama 2023 seesar Rp611,75 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penyusutan laba DRMA terjadi seiring dengan turunnya penjualan 0,72% yoy menjadi Rp5,5 triliun pada 2024, dibandingkan Rp5,54 triliun pada 2023.
Segmen kendaraan roda dua (2W) menjadi kontributor utama penjualan DRMA yang mencapai Rp3,3 triliun, meningkat 11,9% YoY. Pertumbuhan segmen kendaraan roda dua DRMA sejalan dengan total penjualan sepeda motor nasional yang naik sebesar 1,5%.