Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadir RUPST BRI 2025, Lo Kheng Hong Pegang 64,63 Juta Lembar Saham BBRI

Lo Kheng Hong diam-diam getol memborong saham BBRI hingga telah mencapai puluhan juta lembar.
Investor Senior Lo Kheng Ho. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor Senior Lo Kheng Ho. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Lo Kheng Hong diam-diam memegang 64,63 juta lembar saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Lo Kheng Hong diam-diam merupakan salah satu pemegang saham BBRI. Pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu turut menghadiri agenda RUPST BRI tahun buku 2024.

"Hadir [ikut menghadiri RUPST BRI tahun buku 2024," ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/3/2025).

Lebih lanjut, Lo Kheng Hong mengungkapkan memiliki puluhan juta lembar saham BBRI.

"Jumlah saham BBRI saya 64.636.000 lembar," imbuhnya.

Sebelumnya, Lo Kheng Hong memang telah memberikan kode terkait peluang memborong saham blue chips di tengah koreksi pasar.

Rapor indeks harga saham gabungan (IHSG) memerah pada sesi Selasa (18/3/2025). Pergerakan IHSG sempat amblas 6,12% pada sesi I perdagangan sehingga membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt. 

Pergerakan IHSG mencoba bangkit pada sesi kedua. Akan tetapi, indeks belum mampu keluar dari zona merah dengan koreksi 3,84% ke 6.458,66.

Sepanjang sesi itu, hanya ada 118 saham yang mencatatkan kenaikan harga. Sisanya, 554 terjun ke zona merah dan 139 stagnan.

Di tengah gonjang-ganjing pergerakan IHSG, investor kawakan Lo Kheng Hong ikut buka suara. Pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu memberikan wejangan untuk para investor saham.

Lo Kheng Hong menilai kondisi koreksi pasar saham saat ini merupakan momentum hujan emas. Menurutnya, kondisi ini membuka kesempatan bagi investor saham.

“Dana asing kabur, harga saham blue chip turun banyak. Artinya, sedang terjadi hujan emas di Bursa Efek Indonesia. Ambillah ember yang besar untuk menampung hujan di sana,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (18/3/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper