Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) dan Charoen Pokphand (CPIN) Makin Gemuk pada 2024

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) kompak mencatatkan laba yang melonjak pada 2024.
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas (poultry), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) kompak mencatatkan kinerja laba yang melonjak pada 2024. Tahun ini, kinerja bisnis emiten unggas pun diproyeksikan moncer terdorong program pemerintah, makan bergizi gratis.

Berdasarkan laporan keuangan, CPIN mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp3,71 triliun pada 2024. Capaian itu melonjak 60,14% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp2,31 triliun pada 2023. 

Pada saat yang sama, penjualan neto CPIN tercatat naik 9,51% YoY menjadi Rp67,47 triliun pada 2024, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp61,61 triliun. 

Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan CPIN ditopang oleh segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp35,31 triliun, diikuti segmen pakan sebesar Rp16,44 triliun, ayam olahan Rp11,94 triliun

Selanjutnya, penjualan anak ayam usia sehari atau day old chicken sebesar Rp2,50 triliun, dan penjualan lain-lain Rp1,26 triliun. Penjualan itu dikurangi biaya eliminasi Rp53,48 triliun.

Begitu juga dengan JPFA yang telah mencatatkan laba bersih Rp3,01 triliun pada 2024. Laba bersih JPFA pada 2024 meroket 224,71% YoY dari tahun sebelumnya Rp929,71 miliar.

Kinerja moncer laba JPFA didorong oleh kenaikan penjualan neto sebesar 9,03% YoY menjadi Rp55,80 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp51,17 triliun.

Dilihat dari kontributor pendapatan JPFA, peternakan komersial masih menjadi tulang punggung perseroan. Pendapatan dari peternakan komersial mengalami kenaikan 8,13% YoY menjadi Rp23,03 triliun pada 2024 dari tahun sebelumnya Rp21,30 triliun. 

Namun, pendapatan dari pembibitan unggas yang mengalami pertumbuhan paling tinggi di sepanjang 2024 sebesar 35,84% YoY menjadi Rp3,27 triliun dari sebelumnya Rp2,41 triliun. 

Selanjutnya pendapatan pakan ternak meningkat 6,20% YoY menjadi Rp14,67 triliun dari sebelumnya Rp13,81 triliun. Pendapatan dari pengolahan hasil peternakan naik 11,82% YoY menjadi Rp8,89 triliun, diikuti dengan perdagangan dan lain-lain naik 4,90% YoY menjadi Rp2,09 triliun. Berikutnya pendapatan budidaya perairan naik 4,25% YoY menjadi Rp4,77 triliun dari sebelumnya Rp4,57 triliun. 

Apabila dibandingkan, CPIN masih unggul dari nilai raupan laba, yakni sebesar Rp3,71 triliun, dibandingkan JPFA Rp3,01 triliun. Namun, pertumbuhan laba JPFA lebih pesat yakni melonjak 224,71% YoY dibandingkan dengan CPIN tumbuh 60,14% YoY.

Dari sisi penjualan, CPIN masih unggul, dengan capaian Rp67,47 triliun, naik 9,51% YoY. Dibandingkan dengan JPFA yang mencatatkan penjualan Rp55,80 triliun, tumbuh 9,03% YoY.

Dalam penyampaian public expose di keterbukaan informasi, CPIN menjelaskan bahwa peningkatan penjualan neto terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan segmen farm dan food.

"Peningkatan penjualan segmen farm terutama disebabkan oleh membaiknya harga jual rata-rata ayam pedaging dan DOC [day old chicken]," tulis Manajemen CPIN di keterbukaan informasi pada Selasa (18/3/2025).

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper