Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tidak memberi arahan khusus terkait dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami anjlok 6,2% pada hari ini, Selasa (18/3/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Airlangga pun menepis kekhawatiran yang beredar di publik.
“Pertama tentu fundamental ekonomi kita kan kuat. Tentunya beberapa isu-isu yang dikembangkan itu tidak benar adanya,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).
Airlangga mengungkapkan, dalam rapat terbatas di Istana, Presiden Prabowo tidak memberikan arahan khusus menyikapi anjloknya IHSG.
“Tidak ada. Cukup ya, terima kasih,” pungkas Airlangga.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).
Baca Juga
Pemanggilan Airlangga menjadi menarik di tengah kondisi koreksi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 6,2%
Menurut pantauan Bisnis, Airlangg tiba di lingkungan Istana Kepresidenan sejak pukul 15.36 WIB dengan mengenakan jas berwarna hitam. Dengan derap langkah sigap. Airlangga terlihat terburu-buru untuk menemui Kepala Negara.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah ambrol hingga 6,12% hingga menyebabkan trading halt.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (18/3/2025), IHSG ambrol 395,87 poin atau 6,12% ke level 6.076,08. Di level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 14,18% dari level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9.
Seiring dengan jebloknya IHSG lebih dari 6%, BEI melakukan penghentian perdagangan bursa sementara atau trading halt.
Sebelumnya, Trading halt itu dipicu penurunan IHSG mencapai 5%. Langkah BEI untuk melakukan trading halt sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.