Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Spindo (ISSP) Naik 6,42% ke Rp530,08 Miliar Sepanjang 2024

Emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan kenaikan laba bersih sepanjang 2024 menjadi Rp530,08 miliar.
Ilustrasi pekerja beraktivitas di pabrik pipa baja di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi pekerja beraktivitas di pabrik pipa baja di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan penurunan pendapatan sepanjang Januari-Desember 2024. Kendati begitu, emiten pipa baja tersebut masih mampu membukukan kenaikan laba bersih 6,42% menjadi Rp530,08 miliar sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, ISSP membukukan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp6,11 triliun sepanjang 2024. Pendapatan tersebut turun 5,22% year-on-year (Yoy) dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2023 yaitu sebesar Rp6,45 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan lokal sebesar Rp5,94 triliun sementara penjualan ekspor tercatat sebesar Rp176,92 miliar. Penjualan juga didominasi oleh penjualan pipa hitam dan pipa spiral.

Seiriring dengan turunnya pendapatan, beban pokok perseroan juga menyusut 6,96% YoY menjadi Rp5,01 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,38 triliun.

Kendati begitu, ISSP masih mampu mencatatkan kenaikan laba kotor menjadi Rp1,10 triliun atau naik 3,54% dibandingkan perolehan sepanjang 2023 yang tercatat sebesar Rp1,06 triliun. 

Alhasil, sepanjang 2024 Spindo membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp530,08 miliar naik 6,42% YoY dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp498,08 miliar.

Di sisi lain, ISSP mencatatkan total kewajiban sebesar Rp3,25 triliun lebih rendah dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,35 triliun. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp1,64 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,61 triliun. 

Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp5,04 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun 2023 sebesar Rp4,61 triliun. Sementara itu total aset tercatat meningkat dari sebelumnya Rp7,97 triliun pada akhir 2023, menjadi Rp8,29 triliun per Desember 2024.

Adapun, kas setara kas pada akhir tahun terpantau melambung 184,65% YoY menjadi Rp503,64 miliar dibandingkan akhir Desember 2023 yang hanya Rp176,93 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper