Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Andalan (AADI) Targetkan Penjualan Batu Bara 67 Juta Ton 2025

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menargetkan penjualan batu bara termal hingga 67 juta ton pada 2025.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menargetkan penjualan batu bara dan produksi batu bara yang tidak jauh berbeda dari capaian tahun lalu pada 2025 ini. AADI menargetkan penjualan batu bara termal hingga 67 juta ton tahun 2025.

Dalam keterangan resminya, Manajemen Adaro Andalan menyampaikan volume penjualan batu bara ditargetkan sebesar 65 juta ton sampai 67 juta ton batu bara termal untuk tahun 2025. Penjualan ini sama seperti tahun lalu yang sebesar 65,85 juta ton batu bara termal.

"Volume penjualan tahun 2024 mencapai 68,06 juta ton, terdiri dari 65,85 juta ton penjualan batu bara termal dan 2,21 juta ton penjualan batu bara metalurgi," kata Manajemen AADI.

Sementara itu, total volume produksi AADI untuk tahun 2024 mencapai 65,82 juta ton, atau naik 8% dari tahun 2023.

Sebelumnya, Chief Corporate Communication & Corporate Secretary Adaro Andalan Ray A. Singgih mengatakan total produksi dari anak-anak perusahaan AADI berada di kisaran 65,5 juta ton untuk tahun ini.

"Proyeksi total produksi batu bara ini hampir sama dengan yang ditetapkan untuk tahun 2024," kata Ray, di awal tahun ini.

Di sisi lain, AADI menurunkan anggaran belanja modalnya atau capital expenditure (capex) menjadi US$250 juta sampai US$300 juta untuk tahun ini.

Belanja modal AADI pada 2024 sebelumnya naik 36% menjadi US$370 juta dari US$272 juta pada 2023. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk investasi pada KPI, tongkang, dan sarana pendukung di rantai pasokan perusahaan.

Adaro Andalan tercatat membukukan pendapatan sebesar US$5,32 miliar atau setara Rp85,94 triliun selama 2024. Pendapatan ini turun 10% dibandingkan tahun 2023 yang senilai US$5,91 miliar.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer AADI Julius Aslan mengatakan pihaknya senang karena dapat melaporkan satu lagi tahun dengan kinerja yang memuaskan, dengan pencapaian yang lebih tinggi dalam volume pengupasan lapisan penutup, produksi, maupun penjualan.

"Penurunan EBITDA operasional pada tahun 2024 terutama diakibatkan oleh melemahnya harga batu bara dunia, suatu kondisi yang tidak dapat kami kendalikan karena batu bara adalah komoditas yang bergerak mengikuti siklus. Namun, rekam jejak kami yang solid dalam mengarungi siklus batu bara adalah bukti resiliensi serta keahlian kami di sektor ini,” ujar Julius dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).

Meski pendapatan turun, Adaro Andalan atau AADI mencetak rekor produksi dan penjualan sepanjang tahun 2024. Produksi AADI naik 8% menjadi 65,82 juta ton, dan penjualan batu bara AADI naik 7% yakni sebesar 68,06 juta ton pada 2024. Produksi dan penjualan ini melampaui target yang berkisar 61-62 juta ton.

Di sisi lain, peningkatan kinerja operasional ini terhalang oleh turunnya average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata batu bara AADI yang turun 17% selama 2024.

Akan tetapi, meski pendapatan AADI turun, laba bersih perseroan tercatat naik sepanjang 2024. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk AADI meningkat 5,86% menjadi US$1,21 miliar atau setara Rp19,56 triliun, dari tahun 2023 yang sebesar US$1,14 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper