Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Andalan (AADI) Cetak Laba Bersih Rp19,56 Triliun 2024

Adaro Andalan (AADI) mencetak peningkatan laba bersih menjadi US$1,21 miliar atau setara Rp19,56 triliun pada tahun 2024 meski pendapatan turun
Manajemen PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memantau papan perdagangan usai seremoni pencatatan saham perdana perseroan di BEI, Kamis (5/12/2024)./adaro
Manajemen PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memantau papan perdagangan usai seremoni pencatatan saham perdana perseroan di BEI, Kamis (5/12/2024)./adaro

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) mencetak penurunan pendapatan sepanjang 2024, tetapi laba bersih memperlihatkan peningkatan secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan pada Selasa (4/3/2024), AADI membukukan laba bersih sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp19,56 triliun pada 2024 (kurs Jisdor 31 Desember 2024 Rp16.157 per dolar AS). Nilai itu meningkat 5,86% dibandingkan dengan torehan sepanjang 2023 sebesar US$1,14 miliar.

Kenaikan laba bersih tersebut dicatat Adaro Andalan di tengah penurunan pendapatan. AADI tercatat membukukan pendapatan sebesar US$5,32 miliar atau setara Rp85,94 triliun, turun 10% dibandingkan dengan 2023 sebesar US$5,91 miliar. 

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer AADI Julius Aslan mengatakan pihaknya senang karena dapat melaporkan satu lagi tahun dengan kinerja yang memuaskan, dengan pencapaian yang lebih tinggi dalam volume pengupasan lapisan penutup, produksi, maupun penjualan. 

"Penurunan EBITDA operasional pada 2024 terutama diakibatkan oleh melemahnya harga batu bara dunia, suatu kondisi yang tidak dapat kami kendalikan karena batu bara adalah komoditas yang bergerak mengikuti siklus. Namun, rekam jejak kami yang solid dalam mengarungi siklus batu bara adalah bukti resiliensi serta keahlian kami di sektor ini,” ujar Julius dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).

Meski pendapatan turun, Adaro Andalan atau AADI mencetak rekor produksi dan penjualan sepanjang 2024. Produksi AADI naik 8% secara tahunan menjadi 65,82 juta ton, sementara volume penjualan batu bara AADI naik 7% menjadi 68,06 juta ton pada 2024. Produksi dan penjualan ini melampaui target yang berkisar 61-62 juta ton.

Turunnya average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata batu bara AADI sebesar 17% selama 2024 menjadi penghalang utama kenaikan pendapatan, terlepas dari rekor volume produksi dan penjualan batu bara perusahaan.

Sementara itu, beban pokok penjualan AADI turun 8% menjadi US$3,85 juta. Penurunan beban pokok penjualan ini terutama karena penurunan biaya royalti ke pemerintah yang dibayarkan PT Adaro Indonesia.

AADI mencetak laba bruto sebesar US$1,46 miliar, turun 15,21% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar US$1,46 miliar. 

dapun EBITDA operasional AADI turun 19% secara tahunan menjadi US$1,31 miliar, sedangkan laba inti tercatat sebesar US$1,04 miliar pada tahun 2024 karena penurunan ASP.

Sampai 31 Desember 2024, AADI mencatatkan total aset sebesar US$5,99 miliar, turun dari akhir 2023 sebesar US$7,06 miliar.  Sementara itu, total liabilitas AADI naik menjadi US$2,62 miliar, dari sebelumnya sebesar US$2,27 miliar pada 2023. 

Adapun total ekuitas AADI tercatat turun dibandingkan dengan posisi akhir 2023 di angka US$4,79 miliar menjadi US$3,36 miliar pada pengujung 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper