Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBCA, BMRI hingga BRMS Topang Penguatan IHSG Pagi Ini

IHSG melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2025), ditopang oleh penguatan saham BBCA, BMRI hingga BRMS.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2024), tetapi bergerak ke zona hijau sesaat setelah pembukaan. Saham-saham seperti BBCA, BMRI, hingga BRMS naik ke zona hijau pagi ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di zona merah pada posisi 6.794,86, tetapi melesat ke zona hijau setelahnya. IHSG sempat bergerak di rentang 6.788-6.810 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 189 saham menguat, 94 saham melemah, dan 224 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau bergerak ke level Rp11.784 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp71,8 miliar pagi ini. Saham BBCA naik 0,56% ke level Rp9.000 pagi ini.

Saham lain yang juga menguat adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang naik 0,48% ke level Rp5.200 per saham. Sebanyak 10 juta saham BMRI diperdagangkan hari ini dengan nilai Rp51,6 miliar.

Selain itu, penguatan juga terjadi pada saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). Saham BRMS menguat 4,06% ke level Rp410 per saham pagi ini.

Saham-saham lain yang juga menguat pagi ini adalah saham BBNI yang naik 0,22% ke level Rp4.530 per saham, serta saham DATA yang naik 1,27% ke level Rp4.595 per saham.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyebut sentimen hari ini datang dari BI yang tetap mempertahankan BI rate di 5,75% pada RDG BI Rabu (19/2/2025).

Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga inflasi pada tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali di level 2,5% +- 1%. Bank Indonesia tetap mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

Menyusul RDG-BI, BI dijadwalkan merilis data M2 Money Supply di Kamis (20/2/2025). Sebagai Informasi, M2 Money Supply Indonesia mengalami penurunan ke level 4,4% YoY di Januari dari level 6,50% YoY di Desember 2024.

Dari Regional, China Loan Prime Rate 5Y diperkirakan tetap di level 3,60%. PBoC Loan Prime Rate juga diperkirakan tetap di level 3,10%, dimana PBoC terakhir kali melakukan pemangkasan Loan Prime Rate di bulan Oktober 2024.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper