Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan perseroannya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemegang saham terkait dengan rencana penawaran umum perdana saham atau IPO tahun ini.
Belakangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan belum ada jadwal dari perusahaan pelat merah untuk melantai di bursa pada periode 2025.
“Pemerintah ada arahan besarnya, kami masih menunggu itu [IPO]. Belum banyak yang bisa kami sampaikan,” kata Yoki saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Sebelumnya, perusahaan logistik dan pelayaran terintegrasi Pertamina itu berencana untuk melantai di pasar efek tahun ini. Malahan, PIS berencana melepas sekitar 10% saham kepada publik nantinya.
Hanya saja pekan lalu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan kementeriannya belum punya rencana untuk membawa perusahaan pelat merah IPO tahun ini.
“Di media wamen kan sudah ngomong saya rasa itu perlu jadi perhatian kami, tapi kan itu perlu kami klarifikasi nanti,” kata dia.
Adapun, PIS membukukan laba sebesar US$280,9 juta atau sekitar Rp4,33 triliun (kurs jisdor Rp15.410) pada paruh pertama 2024.
Perolehan ini naik 103% dibandingkan periode serupa pada tahun lalu yang berada di angka US$138,5 juta. Torehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP tahun 2024, yang ditargetkan mencapai US$267,1 juta hingga akhir tahun ini.
Kenaikan laba itu didorong oleh naiknya pendapatan menjadi US$1,72 miliar sampai dengan Juni 2024 atau naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$1,62 miliar.
Dari sisi EBITDA, perseroan mencatatkan kenaikan 28% dari US$458,4 juta pada semester pertama tahun lalu menjadi US$587,5 juta pada semester I/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.