Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. (INDY) Arsjad Rasjid memastikan aset tambang Awakmas mulai produksi tahun depan.
Arsjad mengatakan produksi tambang emas itu bakal menjadi momentum INDY untuk memperbesar kontribusi pendapatan bisnis non batu bara pada grup mendatang.
“Tahun depan bisa mulai produksi, apalagi sekarang bullionnya [Bank emas] sudah dibuat oleh pemerintah, pengadaan dari BSI [Bank Syariah Indonesia] kan,” kata Arsjad kepada Bisnis, Selasa (18/2/2025).
Arsjad mengatkan perseroannya tengah berupaya untuk memperbesar kontribusi pendapatan pada bisnis non batu bara. Hanya saja, menurut dia, komitmen itu memerlukan waktu.
“Kita masih moving away, karena yang paling kick off banget nanti bila mana misalnya contoh seperti emas tahun depan akan mulai produksi,” kata Arsjad.
Seperti diketahui, INDY mendapat pendanaan sebesar US$250 juta dari konsorsium bank Mandiri, BNI, UOB, DBS hingga KB Bukopin untuk proyek tambang Awakmas ini.
Baca Juga
Perkiraan total investasi untuk pengembangan blok tambang Awakmas mencapai US$429 juta hingga 2026. Adapun, INDY telah menghabiskan dana sebesar US$238,9 juta per September 2024.
Proyek Awakmas sebelumnya merupakan proyek greenfield yang diakuisisi secara bertahap mulai Desember 2018 dan dimiliki sejak Oktober 2021.
Proyek ini berlokasi di Sulawesi Selatan sekitar 370 kilometer dari Makasar. Berdasarkan data INDY, proyek Awakmas memiliki sumberdaya potensial mencapai 2,29 juta onz dan cadangan potensial sebesar 1,45 juta onz.
Sementara itu, kandungan emas diperkirakan mencapai 1,33 gram per ton. Di sisi lain, INDY memegang kontrak karya yang diperbarui pada Maret 2018 sampai dengan 2050 mendatang.
Adapun, total produksi emas dari proyek ini diperkirakan mencapai 100.000 oz per tahun.
Sebelumnya, INDY lewat anak usahanya, PT Masmindo Dwi Area menunjuk Macmahon Holding Limited sebagai kontraktor jasa pertambangan proyek emas Awak Mas.
Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan Indika Energy, menyampaikan pemilihan itu dilakukan pada 9 Januari 2025.
Adapun, nilai yang disepakati untuk kontrak jasa pertambangan adalah sebesar US$463 juta untuk jangka waktu 7 tahun dengan opsi dapat diperpanjang untuk 5 tahun. Jasa kontraktor tambang Macmahon Holding Ltd. akan dimulai pada tengah tahun ini.
“Penunjukan jasa kontrak pertambangan ini merupakan strategi perseroan, terutama Masmindo Dwi Area untuk dapat menjalankan proyek emas Awak Mas,” jelas Adi dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (13/1/2025).