Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Grup Bakrie Darma Henwa (DEWA) Melejit Usai Private Placement

Saham Darma Henwa (DEWA) melejit hari ini usai emiten kontraktor tambang Grup Bakrie tersebut meraih restu pemegang saham untuk melakukan private placement.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —  Saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) melejit pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025), usai emiten kontraktor tambang Grup Bakrie tersebut meraih restu pemegang saham untuk melakukan konversi utang menjadi saham lewat mekanisme private placement.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DEWA ditutup naik 7,27% atau 8 poin ke level Rp118 per saham. Sepanjang sesi perdagangan hari ini, saham DEWA bergerak pada rentang Rp111 hingga Rp121 per lembar. Kapitalisasi pasar DEWA tercatat sebesar Rp2,58 triliun.

Direktur DEWA Sorimuda Pulungan mengatakan persetujuan konversi utang itu bakal menjadi tahapan baru bagi perseroan untuk meningkatkan modal perseroan sembari menurunkan liabilitas saat ini.

Posisi buku pasca konversi utang, kata Sorimuda, bakal memberi keleluasaan bagi perseroan untuk mencari pinjaman dan penggalangan dana lainnya terkait dengan rencana ekspansi mendatang.

“Dari tiga utang kami yang disebutkan dari MTN, ATP dan AMM total semuanya sekitar Rp1,4 triliun, semua sudah disepakati [lunas], ini sangat baik buat perusahaan untuk memperbaiki buku,” kata Sorimuda ditemui selepas RUPSLB di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Adapun, saham DEWA telah menguat 107,02% secara tahunan. Saham DEWA sempat menyentuh angka Rp57 per saham pada 13 Februari 2024 lalu.

Dia menilai positif pemegang saham menyetujui rencana private placement dan konversi utang menjadi saham tersebut. Dengan demikian, seluruh utang jatuh tempo senilai Rp1,4 triliun dari 3 kreditur tersebut telah lunas.

“Berjalan dengan lancar, sudah lunas, tentunya buku akan lebih baik karena ini akan menjadi tambahan modal ekuitas, dan liabilitas jadi menurun,” kata dia.

Seperti diketahui, emitan kontraktor tambang Grup Bakrie itu memiliki utang kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dengan hak tagih senilai Rp756,99 miliar.

Selanjutnya, DEWA turut mencatatkan utang kepada PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) sebesar Rp358,92 miliar dan utang kepada PT Antareja Mahada Makmur sebesar Rp296,6 miliar.

Secara kumulatif, total ketiga private placement dari kreditur DEWA itu mencapai sekitar 18,8 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham.

Setelah private placement, MTN bakal memegang 24,8% saham DEWA, dengan kepemilikan sekitar 10,09 miliar saham. Selanjutnya, ATP bakal memegang 11,8% atau sekitar 4,78 miliar saham dan AMM menghimpit 9,7% atau sekitar 3,95 miliar saham DEWA. 

Sementara itu, Goldwace Capital Limited memegang kepemilikan 9,4%, Zurich Asset International memegang 6,2% dan masyarakat mencapai 38,2%.

Di sisi lain, Tim Riset Stockbit menilai konversi utang itu bakal memberikan sentimen negatif jangka pendek bagi DEWA lantaran harga pelaksanaannya lebih rendah 33% dibandingkan harga saham perseroan di pasar. 

Stockbit menilai terdapat potensi dilusi yang cukup besar bagi pemegang saham existing.

“Berdasarkan perhitungan kami, ketiga private placement tersebut akan menyebabkan dilusi kepemilikan pemegang saham existing sebesar sekitar 46,3%, dengan porsi kepemilikan masyarakat berpotensi turun dari 71% menjadi 38,2% pasca–transaksi,” kata tim Stockbit.

Dari sisi keuangan, tulis riset Stockbit, konversi utang senilai Rp1,4 triliun itu bakal menurunkan liability-to-equity-ratio DEWA dari 1,32 kali menjadi 0,62 kali.

“Meski kami menilai konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan,” tulis Tim Riset Stockbit.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper