Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Saham Unilever (UNVR) Makin Rontok Jelang Rilis Kinerja 2024

Harga ini mengindikasikan penurunan sebesar 24,40% sejak awal 2025
Unilever/www.unilever.co.id
Unilever/www.unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terus mengalami penurunan hingga akhirnya bermuara di level Rp1.425 per saham pada pekan ini.

Data Bloomberg Terminal memperlihatkan saham UNVR ditutup melemah 5,63% ke level Rp1.425 pada perdagangan Jumat (7/2/2025). Harga itu juga mengindikasikan penurunan sebesar 24,40% sejak awal 2025 atau year to date (YtD). 

Saham UNVR terakhir kali menghuni level psikologis Rp1.400 pada medio 2008. Setelah periode tersebut, harga saham emiten konsumer ini terus menanjak hingga akhirnya berhenti mendaki pada 2018 lalu turun secara bertahap.

Kejatuhan saham Unilever Indonesia ke level saat ini terjadi jelang rilis laporan keuangan tahun buku 2024, yang digelar pada pekan depan, Kamis (13/2/2025). 

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menuturkan bahwa UNVR masih berada dalam tren penurunan lantaran belum ada sentimen positif yang mampu mendukung pergerakan saham perusahaan.

Di samping itu, kata Nafan, kinerja top line dan bottom line dari emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1982 tersebut juga masih di bawah ekspektasi. 

Hingga kuartal III/2024, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp27,41 triliun atau turun 10,12% year on year (YoY). Penurunan ini mengakibatkan UNVR meraih laba Rp3 triliun atau terkoreksi 28,15% YoY dari posisi Rp4,18 triliun. 

“Unilever menghadapi tantangan yang cukup berat, mengingat persaingan di lini bisnisnya sangat ketat,” ucap Nafan kepada Bisnis, Sabtu (8/2/2025). 

Menurutnya, untuk tetap kompetitif, Unilever Indonesia perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam melakukan inovasi bisnis. Dengan langkah ini, Nafan berharap kinerja fundamental perusahaan dapat membaik.

Dia juga menyoroti gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada awal 2025, seharusnya dapat meredakan isu boikot terhadap produk Unilever Indonesia. Meskipun, perbaikan kinerja tetap menjadi fokus utama investor saat ini. 

“Investor masih menantikan perbaikan kinerja fundamental perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan kuartal pertama 2025 akan menjadi indikator penting dalam menilai prospek Unilever ke depan,” pungkasnya. 

Secara teknikal, Nafan melihat saham UNVR masih berada dalam tren penurunan. Target harga berada di level Rp1.685, dengan potensi pullback jika ada pergerakan ke atas.

Dari meja konsensus Bloomberg, mayoritas analis yang mengulas UNVR menyematkan rekomendasi jual. Sebanyak 17 dari 31 analis merekomendasikan sell, lalu 12 analis menyarankan tahan, dan 2 analis memberikan peringkat beli. 

Strategi Bisnis Unilever Indonesia

Dalam paparan kinerja kuartal III/2024, Direktur Utama Unilever Indonesia Benjie Yap menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan penyesuaian, mulai dari menyempurnakan berbagai produk untuk konsumen hingga memperkuat efisiensi operasional dengan menggunakan perspektif jangka panjang.

Sedikitnya ada empat fokus perbaikan yang dibidik Unilever, yakni kategori, saluran, biaya, dan organisasi. Terkait dengan segmen kategori, perusahaan bakal memperkuat merek dan portofolio utama dengan merilis produk melalui format baru.

Perusahaan, kata Benjie, akan melakukan transformasi dari sisi saluran, antara lain pada distribusi perdagangan dan manajemen stok secara efektif. UNVR juga bakal mengatur ulang biaya hingga memperbaiki alokasi sumber daya.

Unilever turut memperkuat organisasi supaya lebih efisien dan akuntabel melalui transformasi berkelanjutan, termasuk perubahan di tingkat kepemimpinan.

Benjie menyatakan bahwa seluruh upaya tersebut akan dilakukan secara menyeluruh dan diperkirakan membutuhkan waktu sampai dengan semester I/2025.

“Kami mendorong perbaikan operasional yang akan membutuhkan waktu setidaknya hingga paruh pertama tahun depan. Kami sepenuhnya percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan,” kata Benjie.

Baru-baru ini, Unilever Indonesia menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa dan independen di, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Rapat membahas dua usulan utama, yakni perubahan pengurus dan persetujuan divestasi bisnis es krim.

Pemegang saham sepakat atas seluruh usulan, dengan resmi mengangkat 3 direktur baru perusahaan dan memberikan lampu hijau terhadap rencana penjualan bisnis es krim kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.

Nilai divestasi bisnis es krim UNVR yang mencapai Rp7 triliun, mencakup aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, serta nilai buku bersih dan persediaan hingga akhir September 2024 masing-masing Rp1,99 triliun dan Rp172,79 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi, manajemen UNVR menjelaskan divestasi bisnis es krim dilakukan karena profitabilitasnya yang terus menurun selama 5 tahun terakhir, dari margin laba bersih 11,1% pada 2019 menjadi 7,2% per 2023. 

Kondisi tersebut lantas menggerus pangsa pasar bisnis es krim UNVR. Meski masih menjadi pemimpin pasar, market share perusahaan di segmen ini sudah turun dari 69,2% pada 2019 menjadi 61,9% pada tahun berjalan hingga September 2024.

Di samping itu, es krim merupakan bisnis yang membutuhkan modal tinggi dengan belanja modal sekitar 8% dari penjualan selama lima tahun terakhir. Porsi ini lebih tinggi dari capital expenditure UNVR yang hanya sekitar 3%.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper