Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kena Tekanan DeepSeek China, Ini Cara Supaya Asing Kembali Masuk RI

Analis mengungkap cara agar investor asing yang lari ke DeepSeek China, bisa kembali masuk ke IHSG.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi setelah investor asing lari dari pasar saham RI, dan beralih ke DeepSeek, China.

Investor asing mengalihkan investasinya ke perusahaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama DeepSeek, buatan Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co. di China.

Hal ini turut berimbas terhadap pergerakan IHSG yang sempat melemah lebih dari 2% sepanjang perdagangan hari ini, dan melemah 1,93% ke level 6.742,58 pada saat penutupan perdagangan, Jumat (7/2/2025).

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan bahwa yang saat ini justru dibutuhkan untuk menggerakkan IHSG adalah dari kebijakan fiskal ataupun moneter yang bisa mendorong daya beli masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil bisa menandai pertumbuhan yang signifikan. Hal ini bisa menarik kembali asing masuk ke market [pasar] Indonesia," katanya kepada Bisnis, Jumat (7/2/2025).

Dia melihat pemerintah harus lebih fokus pada kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, karena apabila melihat negara tetangga seperti Vietnam, Thailand bahkan Amerika Serikat (AS) saat ini sedang gencar menaikkan pertumbuhan ekonomi dalam negerinya.

"Pengembangan AI [di Indonesia] saat ini kami rasa belum menjadi hal yang urgensi dan bisa diserahkan kepada swasta," ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya, persaingan yang ketat menjadi tantangan dalam pengembangan AI khususnya bagi swasta di dalam negeri, karena biaya yang besar juga menjadi tantangan, terlebih DeepSeek bisa mengembangakan AI dengan minim biaya atau low cost

Dia menyarankan kepada investor bahwa saat ini perlu untuk trading plan dengan disiplin, dan untuk investor dengan tipikal investasi jangka panjang bisa akumulasi saham yang memang secara valuasi sudah murah.

Selain itu, menurutnya investor juga bisa perhatikan sentimen-sentimen yang mempengaruhi emiten, karena adanya aksi korporasi bisa memanfaatkan trading jangka pendek hingga menengah.

Senada dengan itu, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah menilai bahwa investor baik lokal maupun asing selalu akan mencari potensi pertumbuhan saham atau growth story dari setiap negara maupun emiten. 

"Saat ini memang kalau diperhatikan potensi pertumbuhan pada saham-saham yang tergolong bluechips atau penggerak di pasar [di luar saham konglomerasi] berada di kisaran single digit, sehingga penurunan yang terjadi ada indikasi justifikasi dari keadaan tersebut," katanya kepada Bisnis.

Menurutnya, beberapa kebijakan yang bersifat mendorong pertumbuhan saham dengan sumber pembiayaan yang tidak akan mengganggu anggaran pemerintah bisa menjadi katalis yang positif untuk investor asing masuk kembali ke Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa mengenai Deepseek sebenarnya lebih berpengaruh ke perusahaan teknologi yang ada di AS tetapi untuk di Indonesia tidak terlalu berpengaruh besar, karena saham-saham penggerak indeks lebih cenderung pada saham perbankan.

Abdul Azis dari Kiwoom Sekuritas memberi rekomendasi saham yang dapat dicermati oleh investor, yakni buy untuk saham GOTO dengan target 89-90 dan support 78-81, dan trading buy saham EMTK dengan target 620-625 dan support 535-525.

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper