Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Panin & Henan Menghadapi Koreksi IHSG Awal Tahun

IHSG melemah 1,93% atau 132,96 poin menyentuh level 6.742,58 pada penutupan perdagangan, Jumat (7/2/2025). Sejak awal tahun, indeks komposit telah susut 4,93%.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengelola investasi menyesuaikan strategi setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) melorot cukup dalam awal tahun ini. 

IHSG melemah 1,93% atau 132,96 poin menyentuh level 6.742,58 pada penutupan perdagangan, Jumat (7/2/2025). Sejak awal tahun, indeks komposit telah susut 4,93%. 

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan koreksi IHSG yang berlanjut saat ini disebabkan karena sentimen pelemahan rupiah, perlambatan ekonomi global hingga rotasi dana asing ke pasar lain seperti China. 

Walaupun begitu, Felix berpendapat, valuasi saham mulai terlihat menarik, terutama di sektor defensif dan berbasis ekspor. 

“Secara teknikal, level 6.700 menjadi support kunci, jika tembus bisa berlanjut ke 6.600-6.500, sedangkan resistance terdekat di 6.850-6.900,” kata Felix saat dihubungi, Jumat (7/2/2025). 

Ihwal rotasi dana asing ke pasar China, Felix mengatakan, pergerakan itu didorong stimulus serta optimisme baru di sektor teknologi setelah keberhasilan Deepseek. 

Belakangan, Indeks Teknologi Hang Seng naik sebanyak 2,9% pada perdagangan, Jumat (7/2/2025), Xiami Corp. dan Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki bobot terbesar dalam indeks tersebut, masing-masing melonjak hampir 30% selama periode tersebut. 

“Ditambah dengan potensi kebijakan The Fed yang masih cenderung hawkish, pasar emerging markets, termasuk Indonesia, bisa terus menghadapi tekanan capital outflow dalam jangka pendek,” kata Felix. 

Sementara itu, Panin Sekuritas tengah berfokus pada sektor defensif seperti konsumsi primer di antaranya ICBP, KLBF dan MYOR selanjutnya perbankan besar termasuk BBCA & BBRI untuk investasi di tengah volatilitas saat ini. 

Selain itu, Panin Sekuritas ikut melirik saham berbasis ekspor di antaranya batu bara ADRO dan ITMG, nikel menyasar pada INCO dan ANTM dan migas yakni MEDC, lantaran diuntungkan dari sisi pelemahan rupiah. 

“Rotasi bertahap ke teknologi dan digital jika tekanan dana asing mulai mereda, sektor teknologi dalam negeri bisa mulai dikoleksi,” kata dia. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi berkeyakinan pasar bakal mulai stabil setelah aliran dana asing kembali masuk ke Indonesia. 

“Setelah fase penyesuaian ini, Indonesia tetap memiliki fundamental yang kuat didukung oleh prospek ekonomi yang stabil,” kata Reza saat dihubungi, Jumat (7/2/2025).

Reza mengatakan pihaknya bakal lebih defensif dalam mengelola investasi dengan berfokus pada sektor yang memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang. 

“Seperti perbankan, infrastruktur dan konsumer,” kata dia. 

Selain itu, dia menambahkan, Henan tetap mempertahankan keseimbangan antara aset ekuitas dan fixed income untuk mengelola risiko portofolio. Pun, Henan turut konsen pada persediaan dana kas untuk mengantisipasi pergerakan pasar saat ini. 

------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper