Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos SIDO David Hidayat Kembali Serok 4,69 Juta Saham Produsen Tolak Angin

Kepemilikan saham SIDO oleh David Hidayat meningkat menjadi 5.595.700 saham atau 0,019% per 6 Februari 2025.
Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) David Hidayat./Laporan Tahunan SIDO 2023
Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) David Hidayat./Laporan Tahunan SIDO 2023

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) David Hidayat kembali menyerok saham perseroan yang dipimpinnya melalui aksi beli 4,69 juta saham pada 5-6 Februari 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), David Hidayat melaporkan dua transaksi borong saham SIDO. Pada 5 Februari 2025, David membeli 1,74 juta saham SIDO di level harga Rp573 per saham atau senilai total Rp997,02 juta. 

Lantas, transaksi beli saham oleh bos SIDO itu kembali terjadi pada 6 Februari 2025 sebanyak 2,95 juta saham di level harga Rp567 per saham atau senilai total Rp1,67 miliar. Dengan demikian, total nilai transaksi David mencapai Rp2,66 miliar. 

"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung," tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (7/2/2025).

Sebelumnya, David juga mengakumulasi 905.700 saham SIDO dengan merogoh kocek Rp520,7 juta pada 4 Februari 2025.

Dengan transaksi 3 hari berturut-turut itu, kepemilikan saham SIDO oleh David Hidayat meningkat dari 0 saham menjadi 5.595.700 saham. Jumlah itu setara dengan persentase hak suara sebesar 0,019%. 

Sementara itu di lantai bursa, saham SIDO stagnan di level harga Rp555 per sahamnya pada penutupan perdagangan Jumat (7/2/2025).

Adapun, saham SIDO melemah 4,31% selama sepekan terakhir dan sahamnya melemah 5,13% dalam sebulan terakhir.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper