Bisnis.com, JAKARTA — STAR Asset Management (STAR AM) mencatatkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp21,25 triliun hingga Januari 2025.
Direktur Utama STAR AM Hanif Mantiq memerinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari total AUM reksa dana sebesar Rp11,35 triliun dan total AUM Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) sebesar Rp9,90 triliun.
"Tahun 2025 STAR AM menetapkan target peningkatan AUM setidaknya 30% lebih tinggi dari tahun 2024 lalu," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (5/2/2025).
Dia mengatakan bahwa terdapat beberapa katalis positif yang akan mendukung pencapaian target AUM STAR AM tersebut.
Hanif menjelaskan katalis positif itu di antaranya, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi masih stabil dikisaran 5%, sektor manufaktur dalam negeri yang ekspansif, dan pembangunan infrastuktur untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, katalis positif lainnya yakni pertumbuhan sektor digital, pengembangan sektor energi terbarukan, Omnibus Law dan Reformasi Struktural yang mendukung kemudahan berbisnis, dan stabilitas fiskal untuk memberikan kepercayaan investor global untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, dia juga mengungkap terdapat beberapa tantangan besar terutama dari sisi global seperti kebijakan Amerika Serikat (AS) di era kedua pemerintahan Donald Trump yang proteksionis dan kebijakan fiskal ekspansifnya.
Untuk diketahui, STAR Asset Management (STAR AM) berhasil menutup 2024 dengan mencatatkan total dana kelolaan (AUM) sebesar Rp20,2 triliun per 30 Desember 2024.
Hanif menjelaskan bahwa STAR AM telah menjalin kerja sama dengan 23 APERD atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang terdiri dari bank, fintech, dan perusahaan sekuritas, yang menjadi mitra strategis dalam mendukung pertumbuhan.
“Memasuki 2025, STAR AM berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional, lingkungan, dan masyarakat," tambahnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.