Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge menjelaskan perihal suspensi saham yang dilakukan Busa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong mengatakan suspensi saham WIFI yang dilakukan Bursa tidak ada kaitannya dengan kinerja perusahaan.
"Saya dan manajemen menekankan suspensi saham WIFI ini tidak ada kaitannya dengan kinerja perusahaan," ujar Shannedy dalam paparan publik insidentil WIFI, Rabu (5/2/2025).
Dia menjelaskan sejak 17 Januari 2025, Bursa memberikan unusual market activity (UMA) terhadap saham WIFI. Lalu pada 31 Januari 2025, Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan saham WIFI, untuk melakukan cooling down.
Hal tersebut akibat terjadinya peningkatan harga saham kumulatif yang signifikan pada saham WIFI, dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Bursa juga memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham WIFI di pasar reguler dan tunai mulai sesi I pada 4 Februari 2025 sampai pengumuman Bursa lebih lanjut.
Baca Juga
Lebih lanjut, kata Shannedy, terdapat sejumlah berita terkait dengan kerja sama WIFI dengan pihak lain selama Januari 2025. Pertama, adalah masuknya PT Arsari Sentra Data, Arwin Rasyid, dan Fadel Muhammad ke saham WIFI. Menurutnya, WIFI telah menyampaikan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut pada 10 Januari 2025.
"Perseroan juga menyampaikan tidak ada perubahan pengendalian atau ultimate beneficial owner atau UBO," ucapnya.
Dia juga menuturkan WIFI belum memiliki informasi atau kejadian penting yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Selain itu, kerja sama lainnya adalah kerja sama Surge dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). BBNI tercatat menyalurkan pinjaman sebesar Rp978 miliar ke anak perusahaan Surge untuk membangun jaringan internet ke 40 juta rumah tangga di Pulau Jawa.
Sebagai informasi, selama satu bulan terakhir, saham WIFI tercatat telah menguat sebesar 248,75%. Saham WIFI terakhir ditutup berada pada level Rp1.395 per saham sebelum disuspensi BEI.
Adapun secara year to date atau sejak awal tahun, saham WIFI telah menguat 240,24%. Saham WIFI bergerak pada rentang Rp362-Rp1.490 per saham sejak awal tahun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.