Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham emiten transportasi dan logistik milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) jeblok sepanjang 2024. Namun, saham ASSA dinilai prospektif tahun ini terdorong oleh sejumlah faktor.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2024, harga saham ASSA melemah 8,69% ke level Rp690 per saham pada penutupan perdagangan akhir 2024.
Pada awal 2025, harga saham ASSA pun masih melemah. Harga saham ASSA turun 4,38% ke level Rp655 per saham pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (30/1/2025).
Meski begitu, Tim Riset Samuel Sekuritas menilai kinerja saham ASSA memiliki peluang bertumbuh. Prospek saham ASSA salah satunya didorong oleh geliat lini bisnis startup logistik, AnterAja.
"Upaya ekspansi di masa mendatang akan meningkatkan profitabilitas, potensi penurunan suku bunga di masa mendatang dapat meningkatkan sentimen terhadap sektor tersebut dan membantu mendukung kinerja harga saham," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas pada beberapa waktu lalu.
Meskipun, terdapat tantangan bagi ASSA yakni insentif pelanggan yang lebih rendah dan biaya yang akan meredam pertumbuhan bisnis, diperburuk oleh daya beli yang lemah. Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk ASSA dengan target harga di level Rp1.000 per lembar.
Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim menilai ke depannya di tahun ini, fokus perusahaan adalah mencapai target pertumbuhan pendapatan sekitar 10% yang dapat diwujudkan melalui pelanggan besar baru di sektor FMCG. Ke depan juga, dengan pencapaian profitabilitas yang masih menjanjikan, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan tetap membagikan dividen dengan nilai yang menarik.
ASSA telah meraup laba bersih Rp212,67 miliar dalam 9 bulan 2024, naik 79,81% YoY. Kenaikan laba bersih ASSA sejalan dengan pendapatan yang meningkat 5,24% YoY, menjadi Rp3.64 triliun per kuartal III/2024.
"Kami tetap merekomendasikan beli untuk ASSA dengan target harga tetap Rp 1.100 per saham, mengingat profitabilitas perusahaan yang membaik," tulis Richard dalam risetnya.
Meskipun, ada tantangan yang dihadapi ASSA seperti regulasi domestik yang berubah-ubah dan kontraproduktif, kesalahan eksekusi strategi dalam integrasi antar ekosistem, serta persaingan yang ketat.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 7 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ASSA. Target harga saham ASSA sendiri berada di level Rp985 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.