Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Elnusa Tbk. (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja menargetkan pertumbuhan laba bersih perseroan mencapai 15% pada tahun ini.
Proyeksi itu ditopang dengan asumsi pertumbuhan pendapatan yang ikut terkerek di level 5% secara tahunan.
“Perseroan membidik pertumbuhan pendapatan usaha di kisaran 5%, serta pertumbuhan laba bersih di kisaran 15% dari target tahun sebelumnya,” kata Bachtiar kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025).
Seperti diketahui, ELSA belakangan berhasil mengamankan kontrak jangka panjang di Blok Rokan dengan masa durasi sekitar 5 tahun sampai dengan 8 tahun.
Kontrak itu berkaitan dengan proyek kerja ulang dan perawatan sumur migas atau work over and well wervice (WOWS). ELSA telah menganggarkan kebutuhan pengadaan rig untuk proyek itu yang bakal efektif pada Mei 2025.
Menurut hitung-hitungan awal Elnusa, kebutuhan belanja modal atau capex untuk pengadaan sekitar 11 rig baru proyek WOWS Blok Rokan ini mencapai maksimal Rp650 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, Bachtiar berkeyakinan kinerja pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan sampai akhir 2024 bisa tumbuh positif jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.
Bachtiar menambahkan pendapatan ELSA sampai Oktober 2024 mencapai Rp10,92 triliun.
Adapun, 50% pendapatan itu berasal dari segmen distribusi & logistik. Sisanya, jasa hulu migas mengambil porsi 40% terhadap pendapatan dan 10% disumbangkan oleh jasa penunjang.
“Margin laba bersih (NPM) juga meningkat menjadi 5,7% dari sebelumnya 4,5%,” kata dia.
Mengutip laporan keuangan ELSA yang berakhir September 2024, anak usaha Pertamina itu mencatatkan EBITDA tumbuh 14% year on year menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2023, dengan margin EBITDA yang naik dari 11,2% menjadi 11,9%.
Di sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tumbuh 8% menjadi Rp10,4 triliun pada akhir September 2024.
Posisi kas dan setara kas tercatat sebesar Rp2,6 triliun, atau naik 40% dibandingkan dengan Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) juga berjalan sesuai target, mencapai Rp302 miliar hingga september 2024, atau 57% dari target Rp526 miliar untuk tahun ini.
Investasi capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi serta dredging barge untuk support bisnis hulu.