Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Erick Thohir Optimistis Dividen BUMN Capai Target Rp90 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku optimistis bahwa dividen perusahaan pelat merah dapat mencapai target sebesar Rp90 triliun pada tahun ini.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengaku optimistis bahwa target setoran dividen ke kas negara senilai Rp90 triliun dapat tercapai pada 2025.

Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 201/2024 tentang Rincian APBN 2025, realisasi pendapatan dari dividen perusahaan pelat merah dipatok sebesar Rp90 triliun. Nilai itu naik sekitar 4,85% dari target 2024 yakni Rp85,84 triliun. 

Erick Thohir menuturkan bahwa kebijakan dividen perusahaan pelat merah akan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. Dia meyakini hal itu dapat diraih, mengingat realisasi tahun lalu sudah mendekati target 2025. 

“Kami tetap sesuai dengan target. Tahun kemarin tercapai, tahun ini, kalau kami lihat dari tutup buku kemarin, angkanya seharusnya bisa tercapai juga. Kita tunggu saja,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). 

Berdasarkan laporan APBN Kita periode Desember 2024, realisasi dividen yang masuk dalam pos kekayaan negara dipisahkan (KND) mencapai Rp86,38 triliun. Jumlah itu naik 5,93% year on year (YoY) atau mencerminkan 100,62% dari target 2024. 

Dalam laporan tersebut, Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyatakan perekonomian nasional yang pulih pada 2023 telah mendatangkan profit signifikan bagi perusahaan negara, khususnya di sektor perbankan. 

Alhasil, kontributor utama pendapatan KND berasal dari pembayaran dividen himpunan bank milik negara (Himbara) untuk tahun buku 2023 dengan nilai Rp49,59 triliun, tumbuh 21,43% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp40,84 triliun.

“Capaian tersebut menjadikan sektor perbankan sebagai kontributor utama setoran dividen BUMN kepada pemerintah,” tulis Kemenkeu dalam laporan APBN Kita.

Erick sebelumnya memandang bahwa kenaikan target dividen menjadi suntikan positif bagi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang berencana meningkatkan pemasukan negara dari berbagai sektor. 

Dia pun meyakini bahwa performa setoran dividen akan semakin baik seiring dengan upaya transformasi yang terus dilakukan perusahaan pelat merah. 

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa kenaikan setoran dividen pada 2025 diharapkan sejalan dengan peningkatan kinerja laba BUMN.

“Pemberian dividen diharapkan meningkatkan juga kinerja laba dari para BUMN. Hal ini tentunya dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham BUMN ke depan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper